Kompak di IAPF 2024, Puan dan Menlu RI: KAA Bandung Masih Relevan

Minggu 01-09-2024,13:15 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 digelar di Nusa Dua, Bali, mulai 31 Agustus - 2 September 2024.

Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkesempatan menyampaikan pidato pembukaan, kemarin. 

Kedua srikandi Indonesia itu pun kompak mengusung semangat Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang bersejarah di Bandung pada 1955 silam.

Awalnya, Puan menegaskan bahwa hubungan antara parlemen di Indonesia dan negara-negara Afrika begitu penting. Hubungan baik itu harus dirawat. Sehingga menular pada hubungan baik antarmasyarakat Indonesia dan Afrika.

BACA JUGA:Forum Parlemen Indonesia-Afrika di IAF Bali Ulang Sejarah Konferensi Asia Afrika Bandung

BACA JUGA:Puan Maharani Ucapkan Terima Kasih Pada Demonstran: DPR Selalu Memperhatikan Aspirasi Dari Rakyat

Bagi Puan, membangun kemitraan antarparlemen berarti juga memperluas hubungan Afrika-Indonesia. Terutama agar lebih inklusif.

"Juga kita jangkau hubungan masyarakat yang lebih luas karena parlemen adalah wakil rakyat," lanjut Puan.

Kontribusi parlemen terus bersinergi dengan pemerintah untuk menjalin kerja sama internasional. Itulah yang akan memberi dampak positif bagi negara-negara berkembang.

Putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu lantas mengajak setiap pihak supaya saling menghargai perbedaan dan mencari kesamaan. 

Puan pun mengutip pidato Presiden pertama RI Soekarno di KAA Bandung pada 1955. Dia menilai apa yang disampaikan sang kakek masih relevan sampai saat ini.

BACA JUGA:Puan Maharani Disambati Pedagang Tak Mampu Bayar Retribusi di Pasar Mebel, Kota Pasuruan

BACA JUGA:Obrolan Perekonomian Hingga Pemilu 2024 dalam Kunjungan Puan Maharani Menjenguk Luhut di Singapura

“Presiden pertama Indonesia Bapak Soekarno pada pidato unity in diversity Asia-Afrika saat KAA tahun 1955 mengatakan bahwa keberagaman dalam budaya sosial dan kebangsaan bukanlah faktor pemecah melainkan suatu yang mempersatukan," jelas Puan.

Hal senada juga disampaikan Menlu Retno Marsudi saat mendapat giliran pidato. Dia menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus menyalakan semangat KAA Bandung 1955 dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Afrika. 

Kategori :