Dampaknya, angka pengangguran meningkat, pendapatan rumah tangga menurun, dan konsumsi masyarakat pun ikut tertekan.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Stabil di Tengah Gelombang Inflasi Triwulan Pertama 2024
Selain itu, pada masa deflasi, nilai utang meningkat secara relatif, menambah tekanan bagi rumah tangga dan perusahaan yang memiliki utang.
Ketika pendapatan menurun bersamaan dengan harga yang merosot, semakin sulit bagi mereka untuk melunasi kewajiban utang, yang pada akhirnya dapat berujung pada kebangkrutan.
Berdasarkan wilayah sendiri, terdapat 26 dari 38 provinsi mengalami deflasi, sedangkan 12 lainnya mengalami inflasi secara bulanan.
Deflasi terdalam terjadi di Provinsi Kalimantan tengah sebesar 0,39 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Papua Barat sebesar 0,31 persen.
Dalam jangka panjang, deflasi bisa menciptakan lingkaran setan dalam perekonomian, dengan konsumsi yang terus melemah, angka pengangguran yang meningkat, dan berpotensi memicu resesi ekonomi.(*)