"Meski semua saya kira yang segar itu lebih bagus misalnya dalam kandungan vitamin dan mineralnya masih utuh, tetapi kan kalau cuma vitamin dan mineral berkurang 50 persen, bisa ditambahkan sebenarnya pada produk itu," ujar Agussalim.
Dokter Agussalim mengungkapkan produksi jenis susu ini berasal dari pengolahan. Istilah ilmiahnya Hidrolisat Protein Ikan (FPH). Jadi, protein ikan dihidrolisis secara kimia hingga kandungannya konsentratnya menjadi lebih kecil.
BACA JUGA: Pemerintah Mau Pakai Susu Ikan untuk Makan Bergizi Gratis? Ahli Gizi Ingatkan Hal Ini
Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting, Kesehatan Ibu dan Anak dan SDG’s PB IDI tersebut pun menanggapi bahan tambahan yang digunakan dalam produksi susu ikan.
Menurutnya, dengan takaran bahan tambahan yang cukup tidak akan merusak gizi produk. "Semua zat gizi-nya itu penting, terkait gula itu selama dia dalam jumlah yang tidak berlebihan, itu tidak masalah,” Jelasnya.
Dokter Agussalim pun mengatakan keunggulan ikan yang mengandung omega 3 sangat baik untuk penyakit kanker, jantung, perkembangan otak dan tentunya anti inflamasi.
*)Peserta Magang Reguler di Harian Disway, Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya