IDI Apresiasi Susu Ikan Guna Peningkatan Gizi Anak, Sebut Bisa Jadi Solusi Atasi Stunting

Sabtu 14-09-2024,09:18 WIB
Reporter : Rida Khumaida Nabila*)
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Susu ikan diusulkan untuk menjadi alternatif pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Susu ikan sendiri kata Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Prof. dr. Agussalim Bukhari bukanlah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu sebagaimana lazimnya susu sapi maupun susu kambing. 

Hal ini karena ikan bukanlah mamalia yang memiliki kelenjar susu. Meski demikian Agussalim tidak mempermasalahkan penyebutan susu ikan yang telah beredar luas di masyarakat. 

“Secara terminologi kan saya kira kurang tepat kan. Lebih tepatnya dikatakan sari ikan ya,” ujar Prof. Agussalim dalam Media Briefing Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) secara berani pada Jumat, 13 September 2024.

Ketua Kolegium Ilmu Gizi Klinik Indonesia tersbut menegaskan tidak mempermasalahkan menganai penamaan sari protein ikan sebagai susu ikan. Yang perlu dikhawatirkan justru apakah susu olahan ini mampu menggantikan nutrisi lengkap dari ikan segar.

BACA JUGA:Ikan Tak Punya Susu! Ini Penjelasan Dokter Tentang Susu Ikan Sebagai Alternatif Untuk Program Makan Bergizi Gratis

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Moh. Adib Khumaidi mendukung serta mengapresiasi upaya pemerintah memberikan suatu terobosan dalam peningkatan gizi anak. "Ini adalah suatu upaya pemerintah dalam peningkatan kualitas kesehatan khususnya untuk anak-anak terkait masalah stunting," jelasnya dalam kesempatan yang sama. 

Ia mengungkapkan bahwa susu ikan adalah sebuah ekstrak ikan yang mengandung protein tinggi. Protein ini sangat mendukung pertumbuhan pada anak-anak.

 

BACA JUGA: Pandangan Ketua PB IDI soal Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis, Kaitkan dengan Negara Maritim


Susu ikan mengandung omega 3. Omega 3 sangat baik untuk penyakit kanker, jantung, perkembangan otak dan anti inflamasi--Freepik

Dokter Adib menanggapi respon masyarakat yang mengatakan ikan segar itu jauh lebih baik karena kandungan vitamin dan mineralnya masih utuh. Ia mengungkapkan beberapa orang mungkin tidak memakan ikan. 

“Misalnya ikan karena amis, itu diubah menjadi produk yang lain. Bentuk serbuk, diseduh menjadi susu misalnya orang sebut susu ikan," jelasnya.

Produk olahan ekstrak ikan atau susu ikan bisa menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang tidak menyukai ikan segar.

Guru Besar Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Prof. dr. Agussalim Bukhari pun mengungkapkan bahwa susu ikan tetap dapat memenuhi zat gizi.

Kategori :