Perampokan ini aneh. Sasarannya bukan bank dan bukan rumah, melainkan markas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sleman, Yogyakarta. Modusnya juga unik. Enam perampok mengecoh para petugas dengan laporan fiktif: Ada ular besar di suatu rumah. Ketika para petugas berangkat, markas dirampok.
MODUS perampokan ini belum pernah terjadi. Perampok menelepon call centre damkar, melaporkan minta bantuan evakuasi ular besar di sebuah rumah di daerah Kelurahan Sidoagung, Minggir, Sleman, Jumat, 13 September 2024, sekitar pukul 04.20 WIB.
Saat itu di markas damkar di Kelurahan Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman, ada empat petugas piket. Markas menerima permintaan bantuan itu. Maka, tiga petugas pria berangkat dengan mobil damkar menuju lokasi yang dimaksud. Tinggallah seorang petugas pria inisial T, 45, berjaga di markas.
BACA JUGA: Damkar Sepeda Motor di Trenggalek Untuk Karhutla pada Ketinggian
Beberapa detik setelah mobil damkar berangkat, markas didatangi enam pria yang ternyata perampok. Salah satunya membawa celurit besar, mendekati T dan menodongnya. ”Serahkan barang-barang atau nyawamu melayang,” ujar perampok.
T, dengan gemetaran, langsung menyerahkan tasnya. Tas milik pribadi T. Lalu, para perampok merampas HP milik T, kemudian menggiring T masuk ke satu ruangan. ”Jangan keluar atau kamu mati,” gertak perampok.
T benar-benar tidak keluar dari ruangan itu. Ia menunggu beberapa lama, sampai dirasanya para perampok sudah pergi. Lantas, ia keluar ruangan. Ia segera lapor polisi pos jaga di Kapanewon Godean.
Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi kepada wartawan, Jumat, 13 September 2024, mengatakan bahwa polisi sudah mengetahui identitas enam perampok. Kini mereka diburu polisi.
BACA JUGA: Terjebak Dalam Tandon Bawah Tanah, Pria di Gresik Ditolong Damkarla
Kombes Yuswanto: ”Setelah korban T melapor ke polisi, tiga petugas damkar yang merespons panggilan call centre, ada ular, kembali ke markas dengan tangan hampa. Kata mereka, di lokasi yang disebutkan penelepon tidak ada apa-apa. Sepi.”
Laporan ada ular itu cuma pengalih perhatian atau mengurangi jumlah petugas yang berada di markas. Tujuannya, kerja para perampok lebih gampang.
Apa yang dirampok? ”Korban T kehilangan HP dan dompet isi surat-surat. Total kerugian korban Rp 1,1 juta. Tidak ada barang lain yang dicuri dari TKP,” ujar Yuswanto.
Aktivis Jogja Police Watch (JPW) Baharuddin Kamba kepada wartawan mengatakan, itu perampokan aneh. Damkar kok dirampok. Tidak ada barang berharga di sana, kecuali mobil damkar yang tidak mungkin dijual.