Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (2-Habis): Mengejar dan Mendongkrak Reputasi Global

Senin 16-09-2024,07:34 WIB
Oleh: Budi Santoso & Bagong Suyanto

B atau Based on morality adalah apa pun program yang dikembangkan, baik di tingkat universitas maupun fakultas, semua mengacu pada pertimbangan moral untuk mencegah agar tidak terjadi praktik yang melenceng dari nilai dan norma yang berlaku. 

Tidak sekadar mencetak lulusan yang mumpuni dari segi keilmuan, tetapi juga memastikan kualitas yang dicapai didukung moralitas yang baik.

E atau Execellent adalah upaya untuk memastikan agar performance Universitas Airlangga senantiasa berada di jajaran depan. Sebagai PTNBH terkemuka, Universitas Airlangga dituntut untuk mampu menghasilkan program yang inovatif –yang berani melawan arus– dan menjadi pelopor kemajuan. 

BACA JUGA: Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (3-Habis): Program MBKM, Habitus bagi Pengembangan Soft Skill Mahasiswa

Program pembelajaran cyber campus, misalnya, adalah salah satu inisiasi program pembelajaran inovatif yang sudah dipraktikkan Universitas Airlangga sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Jadi, ketika pandemi Covid-19 meluas, Universitas Airlangga tidak menghadapi masalah dalam mempraktikkan model pembelajaran online.

S atau Strong academic culture adalah upaya untuk membangun kultur akademik yang beretika dan memiliki standar yang bias dipertanggungjawabkan. Di Universitas Airlangga, bukan hanya ada dewan etika di tingkat universitas, tetapi juga ada komite etik di tingkat fakultas untuk memastikan seluruh civitas academica tidak melakukan tindakan yang keliru. 

Plagiarisme, misalnya, adalah salah satu bentuk pelanggaran etika yang diupayakan tidak terjadi di lingkungan Universitas Airlangga. Demikian pula praktik kekerasan seksual, perundungan, dan tindakan intoleransi, semua menjadi dosa yang dicegah semaksimal mungkin agar tidak terjadi di lingkungan Universitas Airlangga.

T atau Target oriented berkaitan dengan pembagian beban kerja di pelbagai lembaga yang ada di lingkungan Universitas Airlangga. Dalam penetapan target jumlah artikel di jurnal internasional bereputasi, misalnya, Universitas Airlangga telah menetapkan target tahun 2024 sebanyak lebih dari 3 ribu artikel dan sangat mungkin tercapai. 

Dengan tawaran pemberian insentif dan dukungan moral, target yang ditetapkan umumnya dapat tercapai seperti yang direncanakan.

REPUTASI GLOBAL

Universitas Airlangga dalam salah satu misinya telah menegaskan bahwa selama ini dan ke depan Universitas Airlangga akan selalu berusaha mengoptimalkan nilai tambah serta berkontribusi signifikan secara lokal, nasional, dan global. Strategi yang dikembangkan Universitas Airlangga adalah bagaimana membangun dan mengembangkan semua aktivitas yang berbasis pada target dan kinerja riil. 

Selama ini Universitas Airlangga berusaha mendorong peningkatan performance lembaga maupun perseorangan melalui pengembangan budaya akademik dan kontestasi yang bermartabat dan sehat. 

Artinya, penghargaan akan diberikan kepada civitas academica yang memang memiliki prestasi dan kinerja yang baik. Prof Nasih menegaskan, di lembaga perguruan tinggi yang berbasis kinerja, akan ada jaminan keberlanjutannya.

Keberlanjutan Universitas Airlangga membangun reputasi dan prestasi di tingkat global bukan bergantung pada orangnya, tetapi lebih pada keberlanjutan sistem yang dibangun. 

Siapa pun nanti yang menjadi rektor periode 2025–2030, ia tidak sekadar good person. Sebab, yang terpenting adalah seberapa jauh rektor yang baru nanti mampu membangun good system atau sistem yang baik.

Seorang rektor yang dibutuhkan Universitas Airlangga ke depan bukan pada ketegasan, kepiawaian secara keilmuan, dan bukan pula pada kekuasaan yang dimiliki. Seperti dikatakan Prof Ahmad Fauzi, ”nilai-nilai kemanusiaan dan karismalah yang akan membawa pendidikan tinggi ke jenjang yang lebih tinggi”. 

Kategori :