SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2024, hampir bisa dipastikan diikuti oleh calon tunggal, yakni pasangan Eri Cahyadi-Armuji.
Sebab, surat rekomendasi dari seluruh partai politik di Kota Surabaya diborong habis oleh mereka. Ada 18 partai politik, baik parlemen maupun non parlemen.
Kehadiran kotak kosong di kontestasi politik lima tahunan Surabaya pun tidak terelakkan. Mereka lah yang akan menjadi lawan Eri-Armuji di hari pencoblosan.
BACA JUGA:Ramai Gerakan Dukung Kotak Kosong di Pilwali Surabaya, Bawaslu: Bukan Kampanye Hitam Asal...
Situasi politik ini lantas menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Ada yang setuju, ada juga yang tidak setuju alias menolak.
Tak sedikit dari mereka yang merasa resah atas kehadiran sang kotak kosong. Keresahan itu salah satunya ditunjukkan dengan aksi demonstrasi.
Seperti yang dilakukan oleh puluhan massa dari berbagai elemen masyarakat di depan Gedung DPRD Kota Surabaya pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Suasana aksi Gerakan Coblos Kotak Kosong Surabaya di depan Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa, 17 September 2024.-Dinar Mahkota Parameswari-Harian Disway-
Aksi bertajuk Gerakan Coblos Kotak Kosong itu diikuti oleh berbagai aliansi masyarakat di Kota Surabaya. Mereka memadati lokasi aksi sejak pukul 15.00 WIB.
Sambil memegang banner bertuliskan "Kotak Kosong Adalah Pilihan Rakyat!".
Ada yang bertuliskan "Pemborong Kotak Kosong".
Yang lain bertuliskan "Ubah Nasibmu Menangkan Kotak Kosong". Paling satir adalah "Calon Tunggal Telah Menghina Akal Sehat Rakyat".
Suasana aksi Gerakan Coblos Kotak Kosong Surabaya di depan Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa, 17 September 2024.-Vincentius Andito Dwijaya Bhakti-Harian Disway -
Ditemui di sela-sela aksi, koordinator utama Gerakan Coblos Kotak Kosong Harijono memberikan komentar menohok.
Menurutnya, calon tunggal di kontestasi politik Surabaya sangat memalukan, mencederai demokrasi.