MOJOKERTO, HARIAN DISWAY — Setelah sukses sebagai research university, kini Universitas Airlangga (Unair) fokus pada kebermanfaatan.
Untuk itu, Unair memacu hilirisasi hasil-hasil riset agar bisa dinikmati masyarakat dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Program pengabdian masyarakat pun ditingkatkan. Baik dibiayai dari dana masyarakat maupun bekerjasama dengan instansi pemerintah dan perusahaan.
Salah satunya, yang dilaksanakan oleh tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Desa Mlaten, Puri, Mojokerto, yang dibiayai DRTPM Kemendikbud Ristek.
BACA JUGA:FK Unair Kenalkan Program Tele-EKG, Bantu Dokter di Jayapura untuk Pembacaan Rekam Jantung
BACA JUGA:Rapat Pleno Senat Akademik Universitas Airlangga (1): Mencari Pemimpin Transformatif Unair ke Depan
Pengabdian masyarakat yang dipimpin Imron Mawardi ini melakukan pendampingan kepada para perajin gerabah di desa yang terletak di selatan Kota Mojokerto itu, kemarin.
“Kami mendampingi para perajin gerabah agar bisa ekspor. Tentu, untuk meningkatkan pendapatan mereka,” kata Imron.
Kegiatan pendampingan ekspor itu meliputi beberapa kegiatan. Selain pendampingan, tim juga melakukan tiga pelatihan.
BACA JUGA:FEB Unair Fasilitasi UMKM Desa Besur untuk Penuhi Legalitas Usaha dan Go Digital
BACA JUGA:YPKABK, FISIP Unair, dan Pemdes Gelar Pelatihan Kader ABK di Dukuh Tengah
Hingga kini, dua pelatihan sudah terselenggara. Yaitu pelatihan diversifikasi produk gerabah layak ekspor dan pelatihan digital marketing untuk pemasaran produk gerabah.
Kepala Desa Mlaten Dwi Sisworini mengatakan, ada sekitar 70 perajin gerabah di Mlaten.
Umumnya, mereka hanya memproduksi cobek. Ada berbagai variasi. Harganya murah. Mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000.
“Kami ingin gerabah lebih bervariasi dan syukur bisa ekspor. Terima kasih tim Unair mau mendampingi mereka,’’ kata Dwi.