Cheng Yu Pilihan Residen BTKV (Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular) Prima Abdillah Akbar: Du Wan Juan Shu, Xing Wan Li Lu

Jumat 20-09-2024,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

Prima Abdillah Akbar percaya bahwa pengetahuan kita adalah hasil dari interaksi kompleks antara rangsangan eksternal dan proses internal di dalam otak kita. "You don’t see what your brain doesn’t know," kata dokter bedah jantung itu. Maksudnya, apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. 

Dalam artian, persepsi kita terhadap dunia, bukanlah cerminan murni dari realitas objektif, tetapi merupakan konstruksi subjektif yang dibentuk oleh memori dan pengalaman yang telah lalu. Sebab, otak kita tidak hanya menerima informasi dari pancaindra secara pasif, tetap secara aktif menyusun dan menafsirkan informasi berdasarkan kerangka kerja pengetahuan yang sudah ada.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Managing Partner Hufron & Rubaie Law Firm Hufron: Shun Qi Zi Ran

Ya, pengetahuan yang kita miliki akan suatu hal, memainkan peran besar dalam membentuk persepsi kita terhadap hal tersebut. Ketika otak berhadapan dengan sesuatu yang sudah dikenal, ia mampu "melihat" dengan lebih cepat dan lebih akurat, karena otak telah memiliki model mental dari apa yang akan dilihat. Sebaliknya, ketika otak dihadapkan pada sesuatu yang asing, ia mungkin kesulitan untuk menginterpretasikan atau bahkan melihatnya secara jelas. 

Misalnya, jika seseorang yang tidak pernah mempelajari musik melihat sebuah partitur musik, mereka hanya akan melihat garis dan titik-titik yang tampaknya acak. Namun, bagi seseorang yang terlatih dalam membaca musik, partitur tersebut adalah instruksi yang sangat jelas dan penuh makna. Ini menunjukkan bahwa otak kita membutuhkan pengetahuan sebelumnya untuk bisa "melihat" dan memahami sesuatu dengan baik.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Owner Little Prince Stephanus Ade Sitolang: You Ran Zi De

Dengan memahami cara kerja otak dalam membentuk persepsi ini, dr. Prima mungkin hendak mengajak kita untuk lebih menyadari batasan kita sendiri dan lebih terbuka terhadap perspektif baru yang mungkin sebelumnya tidak kita sadari. 

Tentu, untuk bisa sampai pada kesadaran begitu, pengetahuan dan pengalaman kita adalah kunci. Barangkali itulah mengapa pepatah Tiongkok mengajarkan kita untuk "读万卷书,行万里路" (dú wàn juàn shū, xíng wàn lǐ lù): baca sepuluh ribu buku, jelajahi sepuluh ribu mil. (*)

Kategori :