Puluhan Juta Pekerja Bakal Di-PHK Tahun 2025

Jumat 20-09-2024,17:01 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

BACA JUGA:Adukan THR Tertunda, Delapan Orang Di-PHK

Ditulis, itu tidak mengejutkan. Jika bisnis ingin bertahan dalam ekonomi pasar global, pebisnis harus beradaptasi dengan perubahan teknologi agar tetap kompetitif dan menguntungkan.

Pekerjaan manusia terus berubah dan berkembang sepanjang sejarah, Memunculkan terciptanya profesi baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. 

Di sebagian besar abad ke-20, mengetik dipandang sebagai pekerjaan yang diinginkan dan layak. Juru ketik (dengan mesin tik Olivetti) sangat diminati perusahaan.

Seiring populernya komputer dan kemudahan mengetik, permintaan juru tik pun menurun. Kini profesi juru tik sudah punah. Pekerjaan manusia berubah. Orang yang dulu juru tik bukan menganggur, lalu mati bunuh diri. Melainkan, menyesuaikan diri. 

BACA JUGA:Bagaimana Cara Membangun Bisnis setelah di-PHK?

BACA JUGA:Pengangguran Terdidik; Ancaman Para Wisudawan di Tengah Badai PHK

Permintaan untuk desainer web, desainer grafis, editor film, pembuat animasi, meningkat. Munculnya komputer melahirkan banyak sektor dan mengubah cara hidup manusia menjadi lebih baik. 

Erin Ling: ”Saya yakin, AI dapat mengulang perubahan sejarah ini jika kita melakukan transformasi dengan benar.”

Orang harus memahami, pekerjaan dan industri mana yang benar-benar berisiko punah serta bagaimana AI akan menjadi bagian dari pekerjaan dan industri tersebut. 

AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas seperti entri data dan operasi administratif, yang melibatkan input data berulang dan pengambilan keputusan sederhana. 

Di industri perbankan dan keuangan, yang umumnya dianggap sebagai pekerjaan kerah putih, kini mengalami penurunan permintaan untuk analis data dan penilai risiko. Sebab, sistem AI menjadi lebih efisien dalam menangani data dalam jumlah besar dan sangat besar. Tanpa kesalahan.

BACA JUGA:Gelombang PHK Start-up

BACA JUGA:Bunuh Adik karena Di-PHK, Dicerai Istri, dan Dihina

Pekerjaan manufaktur dan logistik menjadi target jelas untuk AI. Sebab, otomatisasi makin banyak digunakan untuk menghemat biaya. Pekerjaan di bidang transportasi, aktivitas jalur perakitan, dan pekerjaan manual yang berulang diotomatisasi sampai batas tertentu. 

Namun, manusia masih dibutuhkan. AI memerlukan perawatan rutin dan keseimbangan antara AI/robot dan pekerja manusia. Jika pekerjaan dirancang dengan buruk atau jika ada ketidakseimbangan antara AI dan pekerja manusia, hasilnya bakal buruk. Konsumen jadi tidak puas, penurunan pendapatan perusahaan, bahkan penutupan bisnis.

Kategori :