BACA JUGA: Dijanjikan Rp 50 Juta, Wanita Pembunuh Bayaran Ini Habisi Bocah 5 Tahun
Zheng, profesor di Shanghai Jiao Tong University, itu mengatakan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengklarifikasi dan memberikan informasi kepada publik untuk menghilangkan kekhawatiran yang mungkin dimiliki oleh orang asing.
Terkait potensi permusuhan atau agresi terhadap mereka di Tiongkok. Insiden ini sekaligus memicu sentimen anti-Tiongkok dan anti-Jepang yang kuat di kedua negara. Zhang Yun, profesor di Universitas Niigata Jepang mengatakan.
"Bahwa langkah yang paling penting saat ini adalah 'menenangkan emosi di kedua negara' dan mencatat bahwa masih belum pasti apakah motif nasionalis adalah satu-satunya alasan untuk serangan tersebut," katanya.
BACA JUGA:Prospek Baru Persahabatan Indonesia dan Tiongkok
Insiden semacam itu dapat dengan mudah menciptakan persepsi masyarakat yang negatif di kedua negara. Jika persepsi masyarakat memburuk atau menjadi negatif, hal ini dapat sangat merugikan seluruh hubungan Tiongkok-Jepang.
Baik secara politik maupun ekonomi,” kata Zhang. Chong Ja Ian, seorang profesor ilmu politik di National University of Singapore juga memperingatkan bahwa banyaknya serangan semacam itu dapat menumbuhkan persepsi.
Bahwa Tiongkok bukanlah tempat yang ramah bagi orang asing dan non-lokal tidak diterima di sana. (*)
* Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Regular di Harian Disway