Arya Die Irham, salah seorang pengunjung berbagi motivasinya untuk melanjutkan studi di Jerman.
"Sejak kecil saya tertarik mempelajari tentang kereta api. Jadi, saya rasa Jerman adalah negara yang cocok dan acara ini sangat membantu saya," katanya.
Dengan semakin banyaknya informasi yang disediakan, pengunjung memiliki akses lebih besar untuk memahami proses dan peluang pendidikan di Jerman.
Ketersediaan booth yang menawarkan konseling face-to-face pun cukup membantu.
BACA JUGA:Unair Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Mlaten, Dampingi Perajin Gerabah Bisa Ekspor
Kesuksesan GSHEF tahun itu juga tercermin dari jumlah pengunjung yang cukup semarak. Antusiasme itu menunjukkan bahwa minat untuk belajar di luar negeri, khususnya di Jerman, terus meningkat.
Selain pameran dan presentasi, kegiatan networking juga menjadi bagian penting dari acara tersebut.
Pengunjung berkesempatan untuk bertukar informasi dan pengalaman dengan sesama calon mahasiswa.
Itu dapat membuka peluang baru dalam menjalin relasi yang bermanfaat di masa depan.
Mike menambahkan, “Kami berharap acara ini bisa lebih besar lagi di tahun depan dan lebih banyak orang mendapatkan manfaat dari informasi yang didisediakan."
Harapannya, GSHEF dapat menjadi jembatan bagi banyak orang menuju pendidikan yang lebih baik.
BACA JUGA:Kemendikbud Ristek Sukses Turunkan Kesenjangan Akses Pendidikan dalam 10 Tahun Terakhir
Secara keseluruhan, GermanSwiss Higher Education Fair 2024 menjadi platform penting bagi semua yang ingin menjelajahi dunia pendidikan di Jerman dan Swiss.
Melalui acara itu, banyak informasi yang dapat diakses dengan mudah. Sehingga memudahkan para pelajar dalam menentukan langkah selanjutnya.
GSHEF itu bisa menjadi langkah awal bagi para calon mahasiswa dalam meraih impian mereka untuk menempuh pendidikan di Jerman atau Swiss.
*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris, Universitas Airlangga