Jerman Hentikan Ekspor Senjata ke Israel Pasca Pengumuman Netanyahu Akan Duduki Gaza

Kanselir Jerman Friedrich Merz yang datang di rapat mingguan kabinet di Berlin pada Rabu, 6 Agustus 2025--John MACDOUGALL / AFP
HARIAN DISWAY - Jerman mengumumkan penghentian sementara semua ekspor senjata ke Israel. Penghentian ini muncul setelah gagasan strategi perang Israel yang ingin sepenuhnya menduduki Gaza.
Hal ini diumumkan secara langsung oleh Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Meski Merz mengakui hak Israel untuk melucuti senjata dan pembebasan sandera Hamas, ia menyatakan bahwa langkah Israel membuat tidak selaras dengan tujuan awal operasi mereka.
BACA JUGA:Kabinet Israel Setujui Strategi Baru Netanyahu Kuasai Penuh Gaza
Merz menegaskan bahwa prioritas utama Jerman saat ini adalah pembebasan sandera dan tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Selain itu, Merz juga mengungkapkan keprihatinannya atas penderitaan warga di Jalur Gaza yang kini masih terjadi akibat konflik bersenjata yang berkelanjutan.
“Dalam situasi ini, Pemerintah Jerman tidak akan mengizinkan ekspor persenjataan yang kemungkinan akan digunakan dalam penaklukan Jalur Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tutur Merz.
BACA JUGA:Mulai Terpecah, Organisasi Kemanusiaan Israel Sebut Negaranya Lakukan Genosida
Berdasarkan data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Jerman adalah salah satu pemasok senjata terbesar Israel.
AS menjadi pemasok senjata terbesar pertama dalam periode 2020-2024, disusul oleh Jerman yang memasok 30% persenjataan Israel pada tahun 2019-2023. Pasokan tersebut mencakup armada angkatan laut, termasuk korvet kelas Sa’ar 6 (MEKO A-100 Light Frigates) yang digunakan dalam perang Gaza.
Dari Polling yang dirilis pekan ini oleh penyiaran publik ARD, sebanyak 66% warga Jerman berharap agar pemerintah memiliki kontrol yang lebih ketat atas ekspor senjata ke Israel.
BACA JUGA:Pemerintah Israel Tekan Pasukan IDF Agar Kuasai Gaza Sepenuhnya
“Ini adalah langkah yang tepat. Krisis kemanusiaan di Gaza sudah sangat parah,” ucap wakil kanselir Jerman Lars Klingbeil.
Di sisi lain, langkah Jerman mendapat kritik dari Netanyahu. Ia mengatakan bahwa langkah ini seperti mendukung aksi “terorisme” yang dilakukan oleh Hamas.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp news agency