ERA suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang panjang atau higher for longer di tingkat global diproyeksi segera berakhir sejalan dengan laju inflasi yang melandai. Hal itu ditandai dengan mulai melandainya tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) misalnya, tercatat berada pada fase menurun, yakni di level 2,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2024, lebih rendah daripada bulan sebelumnya 2,9 persen yoy.
Laju inflasi tersebut melanjutkan tren perlambatan yang telah terjadi selama lima bulan berturut-turut. Inflasi itu juga merupakan yang terendah sejak Februari 2021. Di AS, lonjakan ketakutan akan resesi baru-baru ini sebagian besar telah mereda.
Situasi perekonomian global (global circumstance) lainnya ditandai dengan adanya perlambatan inflasi ini terutama didorong oleh penurunan harga makanan dan minuman nonalkohol, minuman beralkohol dan tembakau, perumahan dan utilitas, kesehatan, pendidikan, serta berbagai barang dan jasa.
BACA JUGA:AS Masih Inflasi, The Fed Tahan Suku Bunga di Angka Tinggi
BACA JUGA:Ini Perbandingan Suku Bunga Pinjaman AdaKami dengan Empat Pinjol Lain
Di Meksiko tingkat inflasi juga mengalami perlambatan di level 5,0% yoy pada Agustus 2024, turun dari level tertinggi selama 14 bulan sebesar 5,6% yoy pada periode sebelumnya.
Di Brasil juga melambat ke 4,2% yoy pada Agustus 2024, dari 4,5% yoy pada Juli 2024, di bawah perkiraan pasar sebesar 4,3%. Penurunan disebabkan penurunan harga untuk transportasi, perumahan, kesehatan, serta perawatan pribadi dan biaya pribadi.
Disusul situasi perekonomian Tiongkok juga dihadapkan pada tingkat inflasi pada Agustus 2024 yang mengalami kenaikan tipis menjadi 0,6% yoy, dari 0,5% pada Juli 2024, dipicu oleh terganggunya pasokan karena cuaca panas dan hujan lebat. Harga makanan di Tiongkok naik untuk kali pertama sejak Juni 2023, dengan laju kenaikan tercepat dalam 19 bulan, terutama pada sayuran segar.
BACA JUGA:BI Tahan Suku Bunga Acuan 5,75 persen
BACA JUGA:Sanksi Pajak Kini Pakai Acuan Suku Bunga BI
Di sisi lain, harga non makanan mengalami kenaikan yang jauh lebih lambat. Tren inflasi secara global menunjukkan perlambatan. Kondisi itu menguatkan ekspektasi pasar global bahwa periode higher for longer akan segera berakhir. Masa berdarah-darah para investor yang menderita akibat cost of fund yang sangat tinggi juga segera tutup buku.
Menurut laporan CNBC, pada September ini, Federal Reserve AS (The Fed) hampir pasti akan bergabung dengan Bank Sentral Eropa, Bank of England, People’s Bank of China, Swiss National Bank, Riksbank Swedia, Bank of Canada, Bank of Mexico, dan bank-bank lainnya dalam memangkas suku bunga.
Suku bunga acuan Fed Fund Rate telah bertahan di level yang tidak pernah terlihat sejak sebelum krisis finansial 2007-2008. Pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed.
BACA JUGA: Mengendus Sinyal Positif Penguatan Rupiah dari The Fed
BACA JUGA: AS Masih Inflasi, The Fed Tahan Suku Bunga di Angka Tinggi