Kabupaten Siak, yang terletak di provinsi Riau, bukan hanya dikenal karena pesona wisatanya. Kini, kawasan itu dikenal pula sebagai pusat inovasi produk UMKM yang berbasis tradisi dan ramah lingkungan. Keberhasilan itu tidak lepas dari peran aktif generasi muda Siak.
Siak telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata eksotis di Riau. Terdapat berbagai objek wisata mulai dari bangunan-bangunan bersejarah, wisata alam mangrove dan taman hutan, hingga skywalk modern di tepi Sungai Siak.
Namun, daya tarik Siak tidak berhenti di situ. Produk oleh-oleh khas daerah ini juga mulai menarik perhatian para wisatawan, berkat inovasi yang dilakukan oleh para pelaku UMKM lokal.
BACA JUGA: Otorita IKN Tawarkan Lahan Investasi untuk Para Pelaku UMKM
Siak, Keragaman Kreasi Produk UMKM Berhasil Angkat Nama Daerah. Pengrajin Minah Bag sedang membuat anyaman pandan berupa tas. Itu jadi salah satu produk Siak yang khas.-SKELAS-
Salah satu inisiatif utama yang mendukung perkembangan UMKM di Siak adalah Program Inkubasi Bisnis Lestari Siak (KUBISA). Program itu dirancang untuk membantu pelaku UMKM lokal agar dapat naik kelas. Sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.
KUBISA memberikan pelatihan, pendampingan dan inovasi kepada para pelaku usaha lokal agar mampu menghasilkan produk yang tidak hanya berkualitas. Tetapi juga ramah lingkungan dan inovatif.
Didukung pula oleh Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS). Banyak UMKM di Siak yang telah berhasil menciptakan produk-produk inovatif berbasis kearifan lokal.
BACA JUGA:Aston Sidoarjo dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Resmikan Sinergi UMKM Lokal ke Pasar Global
Menurut Cerli Febri, inisiator SKELAS, salah satu fokus dari program KUBISA adalah mendorong inovasi di kalangan pelaku UMKM. Supaya produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami berharap produk yang dihasilkan tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan,” kata Cerli. Salah satu produk yang lahir dari program KUBISA adalah bolu kemojo. Kue yang terbuat dari tepung bekatul.
Santi Lestari, salah seorang peserta KUBISA, menciptakan bolu itu setelah anaknya yang memiliki alergi gluten tidak bisa mengonsumsi bolu kemojo biasa yang terbuat dari tepung terigu.
BACA JUGA:FEB Unair Fasilitasi UMKM Desa Besur untuk Penuhi Legalitas Usaha dan Go Digital
Siak, Keragaman Kreasi Produk UMKM Berhasil Angkat Nama Daerah. Produk olahan nanas yang diproduksi melalui program KUBISA di Siak.-Pinaloka-
Bekatul, yang biasanya hanya digunakan sebagai pakan ternak, ternyata bisa menjadi bahan baku alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Produk bolu kemojo dari tepung bekatul menjadi sangat populer di kalangan wisatawan yang mencari oleh-oleh yang unik dan sehat.
Selain itu, SKELAS juga mendorong pemanfaatan serat daun nanas sebagai bahan baku kain tenun. Tanaman nanas banyak tumbuh di Siak. Tapi sebelumnya, masyarakat hanya memanfaatkan buahnya saja.