Potensi Zakat dan Wakaf Indonesia Capai Triliunan, Menag Yaqut Diskusikan Kerja Sama dengan UEA

Sabtu 28-09-2024,15:27 WIB
Reporter : Rida Khumaida Nabila*)
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Kepala Otoritas Umum Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat Uni Emirat Arab (UEA) Omar Habtoor Al Darei, di Dubai pada Kamis, 26 September 2024.

Kunjungan Menag ke Dubai membahas beberapa hal, utamanya pengembangan potensi zakat dan wakaf di Indonesia. 

Menag Yaqut menyampaikan bahwa potensi zakat dan wakaf di Indonesia cukup besar. Potensi zakat mampu mencapai Rp327 triliun, sedangkan wakaf memiliki potensi aset wakaf di Indonesia mencapai Rp2.000 triliun, dan potensi wakaf uang mencapai Rp180 triliun.

"Besarnya potensi zakat dan wakaf di Indonesia menjadi concern kami untuk melakukan pengembangan bagi peningkatan kesejahteraan umat," kata Menag Yaqut di Abu Dhabi.

BACA JUGA:Masa Sidang Terakhir DPR, Menag Yaqut Kembali Absen Rapat Evaluasi Haji 2024

Menag menjelaskan, UEA telah melakukan terobosan pengembangan zakat dan wakaf dengan Kementerian Agama Indonesia, seperti pengiriman imam masjid, daurah pendakwah, dan pembangunan masjid. 

Indonesia telah mengirim 140 imam masjid ke UEA dalam kurun waktu lima tahun terakhir. 

“Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan penceramah di UEA, tetapi juga memberikan kesempatan kepada para imam untuk belajar dan bertukar pengalaman dengan banyak ulama di UEA,” ujar Menag.


Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Kepala Otoritas Umum Urusan Islam, Wakaf, dan Zakat Uni Emirat Arab (UEA) Omar Habtoor Al Darei, di Dubai pada Kamis, 26 September 2024--kemenag.go.id

Selain itu, Menag mengungkapkan bahwa Indonesia juga mengirim dai untuk mengikuti daurah keagamaan di UEA. Hingga kini sudah ada dua angkatan dengan 40 peserta sepanjang 2024.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penceramah di kedua negara agar dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang lebih efektif dan relevan secara kontekstual bagi masyarakat,” kata Gus Men, sapaan akrab Menag.

Juru Bicara Kemenag Sunanto menambahkan, Indonesia dan UEA juga bersinergi dalam program masjid Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) Solo.

"Becermin dari UEA, jejaring masjid ini bermanfaat untuk mengembangkan program masjid yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar," ujar Sunanto.

BACA JUGA:Masa Sidang Terakhir DPR, Menag Yaqut Kembali Absen Rapat Evaluasi Haji 2024

BACA JUGA:Menag Kembali Tak Hadir, Komisi VIII Pilih Tunda Raker Evaluasi Haji

Kategori :