Sunanto menjelaskan, hubungan bilateral antarnegara khususnya antara Indonesia dan UEA memegang peranan penting dalam menciptakan dunia yang lebih damai, sejahtera, dan saling menghormati.
Sunanto menyebut, Menag mendiskusikan rencana kerja sama Indonesia dan UEA dalam pengembangan zakat dan wakaf dengan tujuan kesejahteraan umat. Dalam konteks kerja sama keagamaan, hubungan ini dapat menjadi jembatan untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.
“Kerja sama di bidang moderasi beragama menjadi hal yang penting mengingat tantangan global yang semakin kompleks. Melalui kerja sama ini, kita berharap dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan toleran,” " jelas Cak Nanto, sapaan akrabnya.
Disinggung terkait ketidakhadiran Gus Men pada Raker dengan Komisi VIII DPR, Sunanto menjelaskan bahwa Menteri Agama masih menjalankan tugas negara.
Meski demikian, Ia menyebut Menag beritikhad baik dengan mengirim surat resmi ke DPR, menawarkan agar bisa mengikuti proses raker secara online. Kemajuan teknologi memungkinkan rapat bisa dilakukan secara hybrid, daring, dan luring.
“Karena kondisi sedang menjalankan tugas negara, Gus Men menawarkan untuk mengikuti rapat secara daring. Ini memungkinkan dalam era kemajuan teknologi saat ini,” ujar Sunanto.
*)Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Peserta Magang Reguler di Harian Disway