Sebab, pemimpin mereka, Hassan Nasrallah dinyatakan gugur dalam serangan itu pada Jumat, 27 September 2024. Hassan adalah pemimpin Hizbullah kedua yang dibunuh Israel.
BACA JUGA:Israel Bergejolak! Warga Inginkan Gencatan Senjata untuk Bebeskan Sandera
BACA JUGA:Pasukan Israel Serbu Kantor Al Jazeera di Tepi Barat, Keluarkan Perintah Penutupan 45 Hari
Kabar duka itu pun dikonfirmasi oleh otoritas militer Israel maupun pihak Hizbullah sendiri.
Anda sudah tahu, Hizbullah dan Israel tengah bersitegang sejak beberapa pekan terakhir. Terutama setelah insiden ledakan pager Hizbullah yang menewaskan sejumlah orang.
Israel dituding sebagai dalang dalam peristiwa tersebut. Sejak itu pula Hizbullah mulai meluncurkan roket hingga rudal ke Israel.
Akibatnya, Kota Haifa yang dekat dengan perbatasan Lebanon pun menjadi sasaran.
Tentara pendudukan Israel juga mulai menargetkan wilayah yang menjadi basis para pejuang Hizbullah di Lebanon Selatan.
BACA JUGA:Netanyahu dalam Krisis: Protes Warga Israel Memuncak Setelah Sandera Tewas di Gaza
BACA JUGA:Gaza Dilanda Polio: Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata Sementara untuk Vaksinasi
Israel makin tak terima. Lantas berpuncak pada serangan Israel ke Kota Beirut, Lebanon. Pada Jumat lalu.
Serangan meluluhlantakkan sebuah gedung yang diduga menjadi lokasi keberadaan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Bom tewaskan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah adalah bungker buster yang baru saja dikirimkan oleh Amerika ke Israel.-tangkapan layar X@JaipurDialogues-
Bahkan, pengeboman tersebut berlangsung saat bertepatan dengan pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di PBB.
Ada simpang siur terkait nasib Hassan Nasrallah, terutama di media sosial. Akun-akun antiIsrael dan pendukung Hizbullah memposting bahwa Hassan berada dalam kondisi baik dan hidup pascaserangan itu.
Namun, selang beberapa lama, pihak Israel mengeluarkan pernyataan untuk memastikan kematian pemimpin Hizbullah tersebut. (*)