HARIAN DISWAY - Hizbullah tak tinggal diam setelah pemimpin mereka, Hassan Nasrallah, dibunuh Israel dalam serangan ke Beirut, Libanon, pada Jumat 27 September 2024.
Kini, kelompok bersenjata Libanon itu melangsungkan aksi pembalasan.
Mereka meluncurkan rudal jarak jauh ke wilayah Yerusalem pada Sabtu, 28 September, 2024, waktu setempat.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Bahwa sirene di Yerusalem telah berbunyi setelah peluncuran tersebut.
BACA JUGA:Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah Dibunuh Israel di Libanon
BACA JUGA:Ratusan Ledakan Pager di Lebanon: 9 Tewas, Ribuan Terluka, Hizbullah Tuding Israel Sebagai Dalang
"Beberapa saat yang lalu, sirene dibunyikan di wilayah Yerusalem setelah peluncuran dari Lebanon menuju wilayah Israel," kata perwakilan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dikutip dari CNN International, Minggu, 29 September 2024.
Menurut informasi IDF, proyektil yang diluncurkan dari Libanon itu mendarat di Tepi Barat. Tepatnya di Mitzpe Hagit, wilayah pendudukan Israel
Layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan langsung bergerak untuk memadamkan api.
Layanan darurat Israel Magen David Adom mengatakan pihaknya mengirim tim ke tiga lokasi. Sejauh ini, katanya, tidak ada korban jiwa.
BACA JUGA:Peserta Sidang Majelis Umum PBB Ramai-Ramai Walkout Saat Pidato PM Israel Benjamin Netanyahu
BACA JUGA:Palestina Dapat Kursi di Sidang Majelis Umum PBB, Israel Meradang
Anda sudah tahu, Tepi Barat adalah wilayah yang terletak antara Israel dan Yordania. Rumah bagi 3,3 juta warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer Israel.
Wilayah tersebut juga diduduki lebih dari 700.000 pemukim Yahudi Israel, yang kehadirannya dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.
Ya, di sisi lain, serangan Israel ke Beirut, Ibu Kota Lebanon, meninggalkan duka mendalam bagi Hizbullah.