SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gerakan Aspirasi Surabaya (GAS) menggelar demo di depan gedung Bawaslu Jatim, Jalan Puncak Permai Utara II No.21, Lontar, Jumat, 4 Oktober 2024.
Mereka menuntut pemecatan terhadap Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernado Thyssen. Sebab, Novli dianggap banyak melakukan kecurangan selama menjabat.
Dalam aksi kali ini, GAS tidak sendiri. Mereka juga menggandeng Aliansi Madura Indonesia.
BACA JUGA:Bawaslu Surabaya: Gerakan Memilih Kotak Kosong Bagian dari Aspirasi Demokrasi
BACA JUGA:Tak Terima Ribuan Suaranya Hilang, Agus Rahardjo Lapor ke Bawaslu Jatim
Koordinator aksi Abdul Aziz berorasi untuk menyampaikan keresahannya. "Kami di sini hanya menuntut Bawaslu Jawa Timur agar memberikan langkah-langkah yang sesuai dengan undang-undang," ucap Aziz.
Ia pun menekankan bahwa Novli telah melakukan tindak pidana yang berat. Salah satunya, dugaan pemukulan terhadap seorang perempuan.
Karena itulah, Aziz menilai bahwa Novli merupakan seorang yang kasar dan kejam. Sehingga tidak layak memimpin Bawaslu Surabaya.
Koordinator aksi Abdul Aziz berorasi di depan barikade hidup Polisi-Dinar Mahkota Parameswari-
"Bayangkan bila ada orang tua, ibu kalian, adik kalian yang dipukul oleh seorang laki-laki?" teriaknya.
Ia lantas meminta Bawaslu Jawa Timur untuk mengambil langkah tegas, yakni dengan sanksi pemecatan.
Selama ini, Aziz sudah sering meminta pihak Bawaslu Jatim untuk memecat Novli. Namun hasilnya nihil.
Selain itu, Aziz juga menyoroti bahwa kinerja Bawaslu Surabaya di bawah kepemimpinan Novli begitu melempem.
Hal itu terbukti dari nihilnya tanggapan dari setiap laporan terkait praktik politik uang dan suap yang beberapa kali ia ajukan kepada Bawaslu Surabaya.
Padahal, kata Aziz, setiap pelaporannya itu sudah sesuai dengan ketentuan.