HARIAN DISWAY - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti Ristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) telah resmi meluncurkan dua buku tentang pemanfaatan transformasi AI dalam pendidikan tinggi di Jakarta, pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Judul kedua buku tersebut adalah Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Memimpin Perubahan dalam Transformasi Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Abdul Haris mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi GenAI menjadi potensi besar serta membuka jendela kemampuan digital khususnya dalam dunia pendidikan.
BACA JUGA:Konaspi XI 2024 di Unesa: Bahas Tantangan Transformasi Pendidikan Era Digital
“Buku panduan penggunaan GenAI merupakan wujud komitmen Ditjen Diktiristek melalui Direktorat Belmawa dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan menciptakan ruang belajar yang dinamis dan interaktif,” ucap Haris.
Haris berharap buku tersebut dapat bermanfaat bagi civitas akademika dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan saat ini dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi di masa depan.
“Buku ini merupakan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, serta dalam rangka menyongsong generasi emas tahun 2045,” pungkasnya.
BACA JUGA:Cerita Lulusnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Doktor Universitas Airlangga
Selain itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani memaparkan bahwa buku ini hadir sebagai respons terhadap tantangan digital, dengan menekankan pentingnya penggunaan teknologi secara etis dan penuh tanggung jawab.
“GenAI kalau digunakan dengan bijak maka akan sangat berpengaruh dalam efektivitas dan efisiensi pembelajaran kita kedepannya, oleh karena itu buku ini hadir untuk memberikan gambaran serta panduan yang jelas dan praktis,” jelas Sri.
Buku Panduan Penggunaan GenAI ini ditujukan kepada dosen dan mahasiswa untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi GenAI secara bijak dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi.
BACA JUGA:Kasus Kekerasan di Pesantren Meningkat, JPPRA Sarankan Pendidikan Berbasis Kasih Sayang dan Dialog
Hal ini didasari karena adanya penggunaan GenAi yang tidak dapat dibatasi dalam era globalisasi saat ini.
“Dalam buku ini dipaparkan tools GenAI bagi dosen dan mahasiswa. Harapannya adalah penggunaan GenAI dapat dimaksimalkan secara positif serta menekan dampak negatif. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengutamakan etika penggunaan GenAI secara bertanggung jawab,” terang Paulina Pannen, salah satu tim penyusun buku tersebut.
Adapun buku ini telah dirilis untuk publik dan dapat dengan mudah diakses e-book-nya melalui tautan berikut s.id/PanduanGenAI.