Blusukan ini tidak hanya menjadi ajang mendengarkan keluh kesah pedagang, tetapi juga kesempatan bagi Risma dan Ipin untuk memberikan pandangan dan solusi yang relevan sesuai kebutuhan masyarakat.
Salah satu solusi yang ditawarkan Risma adalah transformasi digital bagi pedagang pasar tradisional. Menurutnya, penggunaan media sosial sebagai platform pemasaran akan sangat membantu para pedagang.
"Mas Ipin tadi sudah menyampaikan ide untuk menghubungkan pedagang dengan generasi Z yang bisa menjadi afiliator atau melalui live TikTok. Ini salah satu cara untuk membantu pemasaran mereka," jelasnya.
Mereka berkomitmen agar pasar Trenggalek, serta seluruh pasar di Jawa Timur, tetap mampu bersaing di era digital. (*)