"Saya ingin menjadi seorang guru yang mengajarkan bola voli kepada anak-anak dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Selain itu, sebagai seseorang yang menyukai bola voli sebelum menjadi pelatih, saya ingin menyampaikan kegembiraan itu kepada anak-anak," ungkapnya sambil menceritakan cita-citanya sebagai tokoh pemuda di Dongtan.
Sekilas tentang Han Song-i
Han Song-i memulai karier bola voli profesionalnya sebagai outside hitter ketika pertama kali debut bersama Expressway Hi-Pass pada V-league 2002-2003. Seiring dengan kebutuhan tim, ia kemudian mengubah spesialisasinya menjadi middle blocker.
Pada musim 2017-2018, Han Song-i bergabung dengan Daejeon Jung Kwan-Jang Red Sparks dan mengakhiri karier cemerlangnya setelah tujuh tahun bersama tim asal Daejeon.
Salah satu pencapaian pentingnya adalah memastikan langkah Red Sparks ke babak semifinal untuk pertama kalinya sejak musim 2016-2017, usai mengalahkan Heungkuk Pink Spiders dengan skor 3-1.
Pada pertandingan tersebut, Han Song-i mencatatkan 11 poin berkat aksi monster block di depan net. Seusai laga, Han Song-i menjadi satu-satunya pemain Red Sparks yang menangis bahagia, dan ia juga mendapatkan buket bunga dari bintang grup pop Seventeen sebagai bentuk penghargaan atas totalitasnya.
BACA JUGA:Red Sparks Tantang GS Caltex di Semifinal Piala KOVO 2024
BACA JUGA:Megawati Bawa Red Sparks Melaju ke Semifinal KOVO Cup, Gilas Pink Spider 3-2!
Ketika Daejeon Jung Kwan-Jang Red Sparks berhasil mencapai final Piala KOVO-Dodram 2024, Han Song-i turut hadir untuk menonton pertandingan dan merayakan bersama pemain Red Sparks di lapangan.
Sosok veteran asal Dongtan ini masih sangat dihormati oleh para pemain, terutama barisan rookie di tim Red Sparks.
Kini, Han Song-i bukan hanya seorang veteran bola voli, tetapi juga seorang pelatih yang menginspirasi generasi muda di Akademi Pro Volleyball Center, cabang Dongtan.
(Bagus Aji)