Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Trenggalek dan Pacitan Bersaing di Konservasi Penyu

Kamis 03-10-2024,09:00 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Noor Arief Prasetyo

"Lahannya milik perhutani, namun diberikan hak pengelolaannya pada warga desa sebelah untuk dijadikan ladang," kata Kepala Desa Wonocoyo Didik Herkunadi 

Karena rimbunan pohon semakin lama semakin hilang, sumber air umbul tirta pun terancam. Padahal, ada 22 KK di Dusun Tumpak Wareng yang tergantung pada mata air tersebut.  "Jadi kita ajukan ke perhutani untuk 50 meter di sekeliling sumber dialihkan ke kita pengelolaannya," jelas Didik. 

Dengan pengelolaan diserahkan ke desa, Wonocoyo lebih leluasa melindungi mata air tersebut. "Pernah ada orang yang mau menebang pohon sekitar umbul tirta, kita beri sanksi menanam pohon untuk konservasi air," jelasnya.

Baik Wonocoyo maupun Hadiwarno di Pacitan memiliki tema yang sama. Yakni konservasi penyu. 

Tim juri juga diajak untuk melepas Penyu di Pantai Taman, Desa Hadiwarno. Tak kurang dari 200 an ekor tukik penyu dilepas ke lautan oleh tim juri, perangkat desa, siswa siswi MI Hadiwarno, dan warga desa. 

Tim juri juga disambut dengan tarian Reog Ponorogo dan koreografi pencak silat Psht yang khas wilayah mataraman. 

Di Desa Hadiwarno juga ada seorang pemuda bernama Gunawan Hadi Bimoputro yang membuat wayang dari kertas dan bungkus semen. 

Detil wayang tersebut tak kalah dari wayang kulit normalnya. "Hanya saja wayang kertas ini memang khusus dipanjang, tidak dimainkan," jelasnya. 

Ide membuat wayang kertas berangkat dari keresahan bahwa banyak orang yang ingin memiliki hiasan wayang di rumah maupun kantornya. "Tapi karena harga wayang kulit mahal, gak jadi (mengoleksi,Red). Makanya kita coba ciptakan alternatif dengan wayang kertas," jelas pria yang akrab disapa Bimo tersebut.

Desa ini juga memiliki berbagai produk unggulan UMKM, seperti susu kambing etawa, jahe bubuk, tempe debok, dan jagung ungu. (*)

 

Kategori :