SURABAYA, HARIAN DISWAY - Debat tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2024 siap digelar. Debat itu dilaksanakan di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat 18 Oktober 2024, pukul 19.00 WIB.
Sehari sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim mengumumkan tujuh nama panelis dalam debat perdana itu.
Semuanya dari unsur akademisi. Mereka semua dinilai netral. Tidak ada keberpihakan ke pasangan manapun.
Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Nur Salam mengatakan sebenarnya para panelis diambil dari tiga unsur. Yakni akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat.
Tetapi, dalam debat publik perdana ini, KPU Jatim memutuskan memilih sebanyak tujuh panelis dari unsur akademisi.
"Hasil rapat pleno KPU Jatim akhirnya menetapkan panelis sejumlah tujuh. Mereka semua dari akademisi. Kaitannya secara keilmuan dan independensi," ucapnya.
Nur Salam mengatakan, KPU Jatim baru mengumumkan nama-nama itu di H-1 pelaksanaan debat. Tujuannya agar para panelis tidak terganggu kerjanya.
"Termasuk lokasi panelis sekarang berada juga kami rahasiakan. Jika diumumkan jauh-jauh hari khawatirnya akan mempengaruhi kinerja panelis. Kami sudah komunikasikan dengan panelis, agar mereka bisa fokus bekerja," ucapnya.
BACA JUGA: KPU Jatim: Ada Paslon yang Minta Dicantumkan Nama Lengkap dan Gelar
Nur Salam menambahkan, ketiga tim pasangan calon (paslon) Cagub-Cawagub Jatim sudah mendapat informasi nama panelis itu.
"Tim paslon sudah kami komunikasikan H-3 kemarin. Kami sampaikan tema termasuk berikut panelisnya," tuturnya.
Untuk menjaga independensi dan netralitas, KPU Jatim juga sudah meminta tujuh panelis menandatangani pakta integritas,” ujar dia.
Debat perdana sendiri akan mengambil tema "Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jatim".
Sedangkan sub temanya adalah daya saing dan nilai tumbuh ekonomi, pendidikan, kesehatan. Lalu ada soal demografi, kemiskinan, kesenjangan, masyarakat digital, ketahanan sosial, penguatan budaya dan identitas lokal.