Sementara itu, relawan medis MER-C dari Indonesia telah bertugas selama 2 bulan terakhir di RS Indonesia telah dievakuasi ke Gaza Tengah.
Israel juga semakin menggencarkan serangannya ke wilyah Gaza, bahkan setelah tewasnya pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pihak Hamas juga belum menyerah. Pada Minggu lalu, pasukan Hamas melancarkan serangan dan berhasul menewaskan komandan brigade 401 IDF beserta 3 anak buahnya.
BACA JUGA:Yahya Sinwar Tewas dalam Operasi Militer Israel, Khaled Meshaal Ambil Alih Kepemimpin Hamas
Sejak dibangun tahun 2011 dan kemudian diserahterimakan kepada pemerintah Palestina pada 2016, RS Indonesia telah menjadi fasilitas kesehatan utama di Gaza Utara.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengutuk serangan berlanjut dan meningkatnya korban jiwa di Gaza.
Termasuk serangan udara Israel di Beit Lahia yang menewaskan puluhan warga Palestina yang banyak di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
BACA JUGA:Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan 23 Orang, Termasuk 12 Perempuan dan Anak-anak
“Perang ini harus dihentikan sekarang. Para sandera yang ditawan Hamas harus dibebaskan, pengungsian warga Palestina harus dihentikan, dan warga sipil harus dilindungi di mana pun mereka berada,” ujar Tor Wennesland, Koordinator Proses Damai PBB dalam sebuah pernyataan.
*mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Regular di Harian Disway