SURABAYA, HARIAN DISWAY - Karangan bunga satire yang dibuat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) berbuntut panjang.
Pihak dekanat langsung memberikan sanksi yakni pembekuan organisasi. Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Presiden BEM FISIP Unair Surabaya, Tuffahati Ulayyah.
“Betul (BEM FISIP Unair dibekukan, Red) kemarin hari jumat (25 Oktober 2024, Red), dan suratnya baru turun sore," ujar Tuffa kepada Harian Disway, Minggu, 27 Oktober 2024.
Diberitakan sebelumnya, BEM FISIP Unair melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis memasang karangan bunga di taman Kampus B, Selasa, 22 Oktober 2024. Tepatnya pukul 15.00 WIB.
BACA JUGA:Bikin Karangan Bunga Satire Untuk Prabowo-Gibran, BEM FISIP Unair Dibekukan
Dari foto yang beredar, BEM FISIP Unair memberikan ucapan selamat atas momen pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Namun, karangan bunga yang dibuat bukan lah karangan pada umumnya. Tidak ada puji-pujian dalam karangan bunga berbentuk segi panjang tersebut, melainkan kalimat yang cukup satire.
”SELAMAT: Atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi,” begitu tulisan dalam karangan bunga.
Tertera juga foto Presiden Prabowo Subianto dengan jabatan Ketua Tim Mawar dan foto Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai admin Fufufafa.
Kemudian pada bagian akhir, tertulis bahwa karangan bunga tersebut berasal dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi).
Karangan bunga yang dibuat oleh BEM FISIP Universitas Airlangga.-Dokumentasi BEM FISIP Unair-
Tak hanya nihil pujian, karangan bunga yang dipasang oleh BEM FISIP Unair begitu suram. Bukan berhias bunga, melainkan gambar tengkorak dengan sarang laba-laba.
Tiga hari sejak karangan bunga satire dipasang, BEM FISIP Unair dibekukan secara sepihak oleh dekanat. Pemberitahuan itu disampaikan melalui email pada Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 16.13 WIB.
Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati menyampaikan bahwa karangan bunga satire itu memang sengaja dibuat, sebagai bentuk kekecewaan atas dinamika Pemilu 2024.
Karangan bunga tersebut lantas menarik perhatian publik hingga viral di media sosial. Itulah yang menjadi penyebab dekanat FISIP Unair membekukan BEM fakultas.