JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden Prabowo Subianto memecah sejumlah kementerian menjadi beberapa nomenklatur. Salah satunya, omenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjadi dua entitas yakni Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hariyanto memastikan proses transisi pemecahan tidak akan menghambat jalannya program.
Khususnya terkait pengembangan destinasi dan infrastruktur sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air yang direncanakan sepanjang 2024.
Hariyanto juga menjelaskan bahwa kedeputian yang dinaunginya memegang peran strategis dalam pengembangan destinasi yang dilengkapi dengan pengembangan produk ekonomi kreatif.
“Salah satu program flagship di kedeputian ini adalah kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)," ujarnya kepada wartawan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.
BACA JUGA:Kemenparekraf Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen Pada Oktober 2024
Itu merupakan sebuah program pengembangan desa wisata melalui serangkaian kegiatan, dari visitasi, pendampingan, bantuan sarana prasarana, hingga rangkaian malam anugerah ADWI.
Pelaksanaan rangkaian malam ADWI 2024 telah dijadwalkan akan berlangsung di Jakarta pada 15 – 17 November 2024. Dengan tiga agenda utama yakni forum mitra strategis, pameran produk ekonomi kreatif dari 50 desa wisata terbaik ADWI 2024, dan malam anugerah pemberian apresiasi atau penghargaan.
Sejak 2021 hingga 2024, program ADWI menjadi unggulan dan telah melahirkan 225 desa wisata berprestasi di seluruh Indonesia. Bahkan ke tingkat internasional dan dunia. Tercatat perkembangannya terus meningkat dari waktu ke waktu.
BACA JUGA:Peringatan Hari Gim Indonesia: Kemenparekraf Rekomendasikan 8 Gim Dengan Kearifan Lokal
Hasil monitoring dan evaluasi pada 2023 menunjukkan peningkatan pada beberapa aspek pengembangan desa wisata. Tentu dampaknya dirasakan secara langsung oleh masyarakat setelah menjadi bagian dari ekosistem ADWI.
Rata-rata kenaikan kunjungan wisatawan mencapai 80,66 persen sepanjang 2021-2022. Kemudian meningkatnya pendapatan desa wisata dengan rata-rata 50,91 persen, serta penyerapan tenaga kerja mencapai 3,88 persen.
Dalam rangka memperkuat ekosistem desa wisata, platform Jejaring Desa Wisata (Jadesta) hadir sebagai basis data terintegrasi yang menghubungkan seluruh desa wisata di Indonesia untuk memperluas jejaring dan kolaborasi.
Saat ini, sebanyak 6.037 di Indonesia telah bergabung dalam Jadesta, mencerminkan komitmen kolektif terhadap kemajuan pariwisata desa.
Partisipasi itu menjadi bukti bahwa desa wisata terus menjadi fokus dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan dan pembedayaan masyakarat lokal.