Dalam pertarungan penuh risiko, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) terus melaju di depan, memberi tantangan sengit bagi sang juara bertahan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team), yang kali ini mengambil risiko besar dengan meningkatkan ritme balapnya.
Memasuki lap ketiga, Jorge Martin tetap melaju, sementara Bagnaia tidak punya pilihan selain menambah kecepatan, karena ia masih defisit 17 poin sebelum Sprint Race.
Defisit itu kemudian meningkat menjadi potensi 29 poin ketika Bagnaia tergelincir di tikungan T9 yang terkenal tricky, dengan kecepatan rendah namun berisiko tinggi.
BACA JUGA:Kerusakan Parah Akibat Banjir, MotoGP Tinjau Ulang Penutupan Musim 2024
Crash itu menyebabkan Bagnaia DNF (Did Not Finish), membuat selisih poin antara Jorge Martin dan Bagnaia bertambah menjadi 29 poin.
Hingga akhir balapan, Jorge Martin berhasil mempertahankan posisi pertama, mencetak match point. Namun, gelar juara dunia akan ditentukan pada balapan utama pada Minggu, 3 November 2024.
Jika Bagnaia mampu finis pertama dalam balapan utama dan Martin finis kedua, gelar akan tetap jatuh ke tangan Jorge Martin.
Minimal, Bagnaia harus finis di posisi P1 atau P2, sementara Jorge Martin gagal masuk lima besar untuk memperpanjang peluangnya.
BACA JUGA:Valentino Rossi Pilih Andrea Iannone Gantikan Di Giannantonio di MotoGP
Sepertinya, tim Prima Pramac Racing tidak akan mengalah dalam perburuan gelar juara.
Kans mereka untuk mencetak sejarah baru dengan membawa Jorge Martin menjadi juara dunia sangat terbuka lebar.
Jika benar terjadi, akan menjadi momen memalukan bagi tim pabrikan Ducati setelah dikalahkan oleh tim satelit mereka sendiri.
Selain itu, ini akan menjadi perpisahan manis bagi tim Prima Pramac Racing sebelum bergabung dengan Yamaha tahun depan, sementara Jorge Martin akan beralih ke Aprilia Factory. (*)