Kebijakan Ekonomi Positif Membawa IHSG All Time High
ILUSTRASI Kebijakan Ekonomi Positif Membawa IHSG All Time High.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
SEJAK DILANTIK pada 8 September 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa langsung menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan latar belakang solid sebagai ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020, dan sebelumnya sebagai praktisi pasar modal, Menteri Purbaya membawa pendekatan pragmatis yang fokus pada stabilitas keuangan, inklusivitas, dan stimulus pro-bisnis.
Target pertumbuhan ekonomi menjadi prioritas utama sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto di tengah momentum pemulihan ekonomi yang makin solid.
BACA JUGA:12 Kebijakan Ekonomi Prabowo untuk Indonesia Emas 2045, Apa saja Programnya?
BACA JUGA:Paket Kebijakan Ekonomi, Subsidi Silang untuk Yang Membutuhkan
Salah satu gebrakan awal beliau adalah inisiatif penempatan dana idle pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank Himbara (Mandiri, BRI, BNI, BTN, BSI) untuk mendorong kredit produktif, yang berdampak pada peningkatan kredit UMKM dan infrastruktur serta penurunan suku bunga.
Langkah itu memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung konsumsi rumah tangga, yang menjadi penggerak utama PDB. Hasilnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur stabil di zona ekspansi 51,2.
Kebijakan fiskal Menteri Purbaya juga menekankan inklusivitas melalui perluasan program bantuan sosial dan insentif pajak untuk sektor prioritas. Stimulus Nataru 2025 senilai Rp35 triliun, termasuk diskon transportasi hingga 35 persen dan BLT Kesra Rp1 juta bagi 40 juta keluarga, diproyeksikan menyerap 2 juta penumpang dan mendorong belanja akhir tahun naik 15 persen.
BACA JUGA:Dukung Kebijakan Ekonomi Prabowo, BRI Fokus pada Hilirisasi dan Swasembada Pangan
BACA JUGA:Optimisme Kebijakan Ekonomi Kabinet Prabowo-Gibran
Selain itu, deregulasi APBN melalui Perpres 29/2025 mempermudah perizinan investasi, dengan realisasi investasi mencapai Rp1.500 triliun hingga Oktober 2025, naik 15 persen (YoY).
Kebijakan yang fokus pada reformasi struktural yang pro-investasi diharapkan mendorong pertumbuhan merata ke daerah dan UMKM. Target kebijakan itu memacu optimisme pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 bisa tembus 5,5 persen.
Digitalisasi menjadi pilar positif lainnya, ditambah program magang nasional untuk 150 ribu pemuda dengan anggaran Rp1,5 triliun, turut mendorong penyerapan tenaga kerja dan menurunkan tingkat pengangguran ke target di bawah 4,5 persen.
Inflasi saat ini terkendali di 1,8 persen, didukung kebijakan moneter-fiskal yang harmonis. Itu menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi menarik di ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: