Naturalisasi Kevin Diks Disetujui DPR RI, Kapan Sumpah WNI?

Selasa 05-11-2024,11:52 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Proses naturalisasi Kevin Diks menemui jalan terang. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) baru saja memberikan lampu hijau untuk permohonan naturalisasinya. 

Hal itu pun menjadi kabar bahagia bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Selain Kevin Diks, dua pemain timnas putri, Noa Leatomu dan Estella Loupatty, juga mendapatkan persetujuan dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa, 5 November 2024. 

Dalam rapat tersebut, pimpinan rapat, Sufmi Dasco, memastikan keputusan ini setelah bertanya kepada peserta rapat.

"DPR RI menyetujui pengajuan permohonan kewarganegaraan atas nama Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupatty. Apakah bisa disetujui?" tanyanya. "Setuju!" jawab peserta rapat dengan serentak.

Suasana pun terasa hangat, menandakan dukungan penuh untuk ketiga pemain yang akan segera mengucapkan sumpah WNI (Warga Negara Indoensia) itu.

BACA JUGA:Real Betis vs FC Copenhagen 1-1: Bek Indonesia Kevin Diks Gagalkan Kemenangan Tim Tamu

Naturalisasi Kevin Diks Lancar


Aksi Kevin Diks, pemain yang telah disetujui naturalisasinya oleh Komisi X DPR RI.--

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menjelaskan pentingnya naturalisasi Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupatty.

Menurut Dito, ketiga pemain keturunan Belanda itu memiliki kualitas yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat tim Merah Putih.

"Timnas Indonesia sangat membutuhkan pemain di posisi bek tengah dan bek kiri yang memiliki gaya permainan fleksibel. Ini penting untuk persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027, serta untuk mencapai 100 besar ranking FIFA," ungkapnya.

BACA JUGA:Kevin Diks Perkuat Sektor Pertahanan Timnas Indonesia, STY Bingung Pilih Bek!

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, juga menambahkan bahwa proses naturalisasi perlu segera diselesaikan.

"Ketiga pemain ini akan berhadapan dengan agenda penting untuk Timnas Indonesia. Kami sudah mampu menahan tim-tim kuat seperti Australia dan Arab Saudi, yang sebelumnya sulit kami kalahkan," papar Yunus Nusi.

"Kami mohon maaf jika terkadang keputusan baru diambil di menit-menit akhir karena perlu membangun komunikasi dan komitmen yang baik," imbuhnya.

Kategori :