Maung Garuda dan Peluang Industri Otomotif di Indonesia

Jumat 08-11-2024,10:33 WIB
Oleh: Didik Sasono Setyadi*

INISIATIF Presiden Prabowo Subianto untuk memilih naik Maung Garuda MV3 Pindad pada saat rangkaian acara pelantikannya sebagai presiden Republik Indonesia memang patut diapresiasi. 

Terlepas dari masih belum dibukanya informasi kepada publik tentang kerja sama Pindad dengan SsangYong (Korea Selatan) dan Mercedes-Benz (Jerman) untuk pembuatan Maung yang konon targetnya sampai dengan seratus hari Kabinet Merah Putih nanti harus ribuan jumlahnya. 

Keberanian pimpinan nasional untuk membuat kebijakan semacam itu patut didukung.

BACA JUGA:5 Kendaraan Taktis dan Sipil Bikinan PT Pindad, Harga Maung MV2 Rp 600 Juta

BACA JUGA:Gebrakan Prabowo, Menteri Wajib Pakai Maung, Mobil Taktis Buatan Pindad

Upaya Prabowo untuk mendukung dan mengenalkan Maung memang tidak tanggung-tanggung meski sebelumnya dikabarkan bahwa ada masalah antara Pindad dan Toyota ketika Maung masih memakai sasis mobil produk Toyota. 

Semoga dengan SsangYong dan Mercedes-Benz, hal semacam itu tidak terjadi lagi. 

Menurut berita-berita yang dilansir beberapa media massa, SsangYong didirikan sebagai salah satu produsen utama dalam industri otomotif Korea Selatan pada Januari 1954. 

Awalnya, SsangYong Motor berasal dari Ha Dong-Hwan Motor Workshop dan namanya diubah menjadi Dong-A Motor Co pada 1977. Kemudian, pada 1988, perusahaan kembali mengubah nama menjadi SsangYong Motor.

BACA JUGA:Menteri dan Pejabat Eselon Satu Akan Pakai Maung Sebagai Kendaraan Dinas, Dukung Pertumbuhan Produk Lokal

BACA JUGA:Menteri dan Pejabat Eselon Satu Akan Pakai Maung Sebagai Kendaraan Dinas, Dukung Pertumbuhan Produk Lokal

Dahulu SsangYong pernah masuk ke Indonesia dengan produknya, yakni SsangYong Musso dan SsangYong Rexton. Namun, nasibnya tidak sebaik ”saudara”-nya, yaitu Hyundai dan KIA, yang terus eksis dan berkembang di Indonesia. 

Meski begitu, nasibnya lebih bagus ketimbang merek Daewoo yang sekarang hilang namanya meski produknya masih banyak dipakai ketika bergabung dengan General Motor dan akhirnya memakai merek Chevrolet.

Kita semua tentu sudah banyak yang tahu bahwa berdasar ramalan, prediksi, dan riset lembaga-lembaga keuangan yang reputable di dunia, salah satunya Goldman Sachs Global Investment Research (2022), pada 2050 sampai tahun 2075 Indonesia memasuki peringkat keempat dari The World’s Top Economies. 

BACA JUGA:Prabowo Gunakan Mobil Nasional Maung Buatan Anak Negeri

Kategori :