Tidak hanya itu, staf yang diminta secara terpisah oleh Kang untuk membantu tugas pemantauan juga telah diberhentikan dari pekerjaannya.
Meskipun begitu, netizen masih meragukan apakah hanya mantan pemimpin redaksi yang terlibat dalam pembuatan laporan tersebut. Mereka mempertanyakan kemungkinan adanya pihak lain, misalnya karyawan lain, yang mungkin ikut terlibat namun tidak disorot.
BACA JUGA:BABYMONSTER dan YG Entertainment Diduga sindir HYBE Lewat Konten Komedi
BACA JUGA:Sunghoon ENHYPEN Dihujat di Video Challenge Karina aespa Gara-Gara HYBE
Weverse Magazine sendiri berkomitmen untuk memperbaiki diri dan berjanji akan memberikan konten yang lebih baik di masa depan. "Kami berjanji untuk memberikan konten yang lebih mendalam dan lebih kaya kepada pembaca kami."
Weverse Magazine Bongkar Keterlibatan Mantan Pemimpin Redaksi dalam Laporan Internal HYBE yang Bocor. Foto: CEO HYBE, Lee Jae Sang--Daily Today
Hingga saat ini, kasus bocornya laporan internal HYBE masih jadi topik hangat di kalangan penggemar K-pop. Banyak yang merasa kecewa dengan sikap yang kurang profesional dalam pembuatan laporan tersebut. Apalagi mengingat HYBE adalah salah satu agensi terbesar di Korea Selatan yang memiliki pengaruh besar.
Meskipun Weverse Magazine dan HYBE sudah meminta maaf serta mengambil tindakan terhadap pihak yang bertanggung jawab, kejadian ini tetap meninggalkan kesan negatif. Hal ini memengaruhi hubungan antar agensi di industri K-pop.
Sebelumnya, menanggapi kontroversi ini, CEO HYBE Lee Jae Sang turut menyampaikan permintaan maaf resmi. "Saya menundukkan kepala dan meminta maaf kepada para artis, orang dalam industri, dan penggemar terkait dokumen pemantauan kami," ucapnya.
BACA JUGA:CEO HYBE Meminta Maaf Setelah Dokumen Internal Tersebar ke Publik
BACA JUGA:Edan! Bang Si Hyuk Terlibat Langsung dalam Penyebaran Dokumen Audit HYBE
Dokumen tersebut awalnya dibuat untuk memahami tren pasar dan opini penggemar. Sesuatu yang sangat wajar dan umum dilakukan oleh perusahaan hiburan. Meski begitu, Lee mengakui bahwa kontennya sangat tidak etis. Apalagi jika didengar yang bersangkutan.
"Dokumen tersebut hanya dibagikan kepada beberapa pimpinan dengan tujuan untuk memahami pasar dan opini penggemar terhadap artis. Tetapi konten dokumen tersebut sangat tidak pantas," jelasnya.
Lebih lanjut, Lee mengambil tanggung jawab penuh atas insiden tersebut. "Saya sepenuhnya mengakui kesalahan yang telah saya buat atas nama perusahaan dan merasa bertanggung jawab atas masuknya ekspresi yang provokatif dan kasar terhadap artis K-pop, serta penambahan pandangan dan penilaian pribadi penulis," paparnya.
"Saya juga menyesali bahwa konten tersebut dibiarkan ada dalam dokumen yang dipublikasikan," imbuh Lee.
*) Mahasiswa magang dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga