HARIAN DISWAY – Gregoria Mariska Tunjung kembali ke lapangan. Ia berhasil lolos dari 32 besar Kumamoto Masters Japan 2024. Gregoria merupakan juara bertahan pada turnamen level Super 500 tersebut.
Pada babak pertama Kumamoto Masters Japan 2024 itu, Gregoria menumbangkan wakil tuan rumah, Tomoka Miyazaki. Langkah Gregoria cukup mulus. Ia unggul 21-15, 21-12 dari Miyazaki pada Rabu, 13 November 2024.
“Saya bisa bermain cukup bersih, saya bisa memanfaatkan keadaan karena saya rasa Tomoka tidak dalam permainan yang semestinya. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Gregoria kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
Di sisi lain, Gregoria menyimpan kekhawatiran. Pasalnya Kumamoto Masters Japan 2024 ini merupakan turnamen pertamanya setelah cedera pinggang. Cedera tersebut memaksanya mundur dari semifinal Denmark Open 2024.
Gregoria dinyatakan kalah 22-20, 12-12 dengan An Se-young. Bahkan harus meninggalkan lapangan dengan kursi roda. Setelah kembali ke Jakarta, Gregoria diharuskan istirahat satu minggu dan mundur dari Korea Masters 2024.
BACA JUGA:Kumamoto Masters Japan 2024: Tiga Ganda Putra Indonesia Melaju ke Babak Kedua
BACA JUGA:Pulih, Gregoria Mariska Tunjung Siap Berlaga di Kumamoto Masters Japan 2024
“Jujur, masih ada sedikit ingatan dengan cedera yang saya alami di turnamen terakhir. Jadi tadi ada beberapa gerakan yang masih hati-hati,” ungkap peraih perunggu Olimpiade Paris 2024 itu.
“Tapi itu bukan masalah besar. Secara kesiapan saya memang mau dan siap untuk turun di turnamen ini,” kata Gregoria usai berlaga di Kumamoto Prefectural Gymnasium.
Langkah Gregoria berikutnya di babak 16 besar Kumamoto Masters Japan 2024 juga cukup menantang. Ia akan berhadapan dengan Ratchanok Intanon pada Kamis, 14 November 2024.
Rekor Intanton memang lebih superior. Wakil Thailand tersebut menang sembilan kali dari 11 pertemuan dengan Gregoria. Pada pertemuan terakhir di Hongkong Open 2024, Gregoria juga kalah.
Gregoria sendiri juga tidak mau terbebani dengan status juara bertahan. Kumamoto Masters Japan 2023 menjadi gelar Super 500 kedua dalam kariernya. Pada babak final tahun lalu, Gregoria mengalahkan Chen Yufei 21-12, 21-12.
“Saya mulai dari nol lagi. Tidak ada tekanan yang berlebihan. Saya hanya ingin bermain sebaik mungkin, mempersiapkan semuanya, dan menampilkan yang terbaik,” kata pemain 25 tahun itu. (*)