SURABAYA, HARIAN DISWAY - Di ruang kelas 5A SD Hang Tuah 1 Surabaya, sejumlah mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra mengajak siswa untuk belajar tentang toleransi melalui berbagai permainan dan materi yang menyenangkan.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Service Learning Proyek Kebangsaan Nasional UK Petra yang digelar tiap tahun.
Mereka bersenang-senang sembari belajar mengenai makna toleransi. Acara dibuka dengan permainan sambung kata yang cukup efektif membangun kedekatan.
Misalnya, dimulai dari kata "pasar", lalu secara berurutan mereka mencari padanan kata yang berawalan dari suku kata terakhir. "Sari, rindang," ucap dua siswa secara bergantian.
Setelah semua mendapatkan gilirannya, kelima mahasiswa baru memaparkan materinya: pengenalan berbagai tempat ibadah.
BACA JUGA:Raih Akreditasi Unggul, UK Petra Siap Cetak Pemimpin Masa Depan
BACA JUGA:Lima Dosen UK Petra Ciptakan Chopper Penghalus Pakan Bagi Peternak Dusun Turi
Mahasiswa UK Petra bermain sambil belajar bersama siswa SD Hang Tuah 1 tentang toleransi. -Vincentius Andito-HARIAN DISWAY
Sedangkan, di kelas 6B, mereka diajak mengikuti permainan kartu berisi pertanyaan.
Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Dan kakak-kakak pengajar mendampingi setiap kelompoknya.
Nathanael Chandra Kusuma, misalnya. Mahasiswa UK Petra itu memoderatori salah satu kelompok. Terdiri dari Akbar, Zidan, Davian dan Arya.
Kelompok itu bertugas untuk menjawab pertanyaan. Salah satunya, tentang "Apakah boleh punya teman yang berbeda agama?"
Dengan polos Davian menjawab "Gaboleh, eh boleh-boleh," ucap siswa kelas 6 itu.
Maklum, mereka suka bercanda dan sangat aktif. Sampai-sampai kakak pengajar cukup kewalahan meng-handle mereka.
Namun, dengan sabar, kakak-kakak pengajar memberikan pembelajaran soal bagaimana menghadapi perbedaan.