Pentingnya Klirens Etik bagi Para Peneliti Sosial Humaniora

Jumat 15-11-2024,18:28 WIB
Oleh: Dewi M. dan Noerhayati I.P.*

MENGAPA klirens etik penting bagi penelitian sosial humaniora? Itulah pertanyaan yang dijawab dalam workshop penyusunan buku panduan komisi klirens etik penelitian Indonesia. 

Menyelenggarakan pada 28-29 Oktober 2024, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengundang perwakilan komisi etik dari berbagai institusi pendidikan dan riset di Indonesia, termasuk Komisi Etik Penelitian Fakultas Ilmu Budaya (KEP-FIB) Universitas Airlangga, Surabaya.

Tujuan workshop itu adalah standardisasi penilaian etik melalui persamaan persepsi, visi, dan misi komisi etik yang tesebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang kemudian akan dituangkan ke dalam buku panduan komisi etik Indonesia.

BACA JUGA:FISIP Unair Penelitian Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang, BPOM Perlu Penelitian Komprehensif

Dalam workshop, tim Komisi Etik Sosial Humaniora BRIN mengundang 13 perguruan tinggi. Antara lain, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor. Setiap institusi diwakili dua orang.

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga dihadiri Noerhayati Ika Putri selaku ketua Komisi Etik FIB dan Dewi Meyrasyawati selaku sekretaris Komisi Etik FIB. 

Workshop komisi etik itu berlokasi di Hotel Aone, Jakarta, dan diselenggarakan selama dua hari, dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Pada hari pertama, tim Komisi Etik BRIN memaparkan tentang kebijakan klirens etik, prinsip klirens etik, dilanjutkan dengan proses pembetukan komisi etik dan instrumen klirens etik. Peserta workshop dibagi menjadi dua kelompok diskusi. 

BACA JUGA:FGD Bank Indonesia, Akademisi, dan Peneliti (1): Mengelola Mitos, Mendorong Optimisme

BACA JUGA:FGD Bank Indonesia, Akademisi, dan Peneliti (2-Habis): Menakar Manfaat Digitalisasi Sistem Pembayaran

Kelompok pertama membahas prinsip klirens etik, komisi etik, dan pembentukan komisi etik. Sedangkan kelompok kedua membahas tentang instrumen klirens etik (panduan klirens etik). 

Hasil diskusi kelompok tersebut kemudian menjadi bahan sidang pleno pada hari kedua workshop komisi etik. 

Bila dikaitkan dengan tagline Universitas Airlangga (Unair), Excellent with Morality, klirens etik itu sangat erat kaitannya dengan tagline Unair tersebut, khususnya dalam hal penelitian. 

Yaitu, ”the moral integrity of the researcher is critically important aspect of ensuring that the research process and a researcher’s findings are trust worthy and valid”.

Kategori :