HARI Angklung Sedunia 16 November 2024, sejarah dan cara memperingatinya. Foto: Para turis asing memainkan angklung di Saung Angklung Udjo, 2009.-Gaura Mancacaritadipura-UNESCO
UNESCO juga menyoroti upaya Indonesia dalam menjaga kelestarian angklung. Langkah-langkah pengamanan melibatkan kerja sama antara pelaku budaya, pemerintah, dan masyarakat.
Program-program tersebut mencakup pelatihan formal dan non-formal, penyelenggaraan pertunjukan, hingga upaya menjaga keberlanjutan bahan baku bambu untuk pembuatan angklung.
BACA JUGA:Menarik! Sentra Produksi Lontong dengan Sejuta Tradisi
BACA JUGA:Makna di Balik Bubur Sengkolo yang Jadi Tradisi Suku Jawa
Selain itu, partisipasi masyarakat dalam proses pencalonan angklung sebagai warisan budaya menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pelestariannya.
Data tentang angklung juga telah diinventarisasi secara nasional oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, serta melalui dokumentasi khusus yang dikelola universitas dan asosiasi angklung.
Pengakuan itu tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Tetapi juga momentum untuk memperkuat kesadaran dunia akan pentingnya melestarikan warisan budaya yang mendukung nilai-nilai universal.
Hari Angklung Sedunia menjadi pengingat akan peran angklung sebagai simbol kekayaan budaya dan perekat sosial.
BACA JUGA:Hari Wayang Nasional 7 November, Mari Simak Ulang Filosofi dan Sejarah Wayang
BACA JUGA:Meriahnya Pekan Wayang Jatim 2024, Bawakan Kisah Cinta Rama dan Shinta dari Sudut Berbeda
Cara Memperingati Hari Angklung Sedunia
Cara memperingati Hari Angklung Sedunia 16 November. --Pagaralampos.disway
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperingati Hari Angklung Sedunia setiap tanggal 16 November:
1. Menyelenggarakan Pertunjukan Angklung
Adakan konser atau pertunjukan angklung di komunitas lokal atau sekolah. Ini membantu melestarikan warisan budaya sekaligus mengenalkan angklung pada generasi muda.
2. Workshop Bermain Angklung