BACA JUGA:Anak Terdampak Stunting di Surabaya Tersisa 205 Kasus, PJs Wali Kota Ingatkan Ancaman Pra-Stunting
Selama ini, lanjut Pulung, BMKG menggunakan model cuaca numerik, data satelit, radar cuaca, dan data hujan aktual untuk memprediksi potensi banjir di Surabaya.
Prakiraan cuaca harian dan peringatan dini dikeluarkan berdasarkan analisis pola cuaca dan curah hujan ekstrem.
"BMKG telah mengembangkan penggunaan radar cuaca canggih untuk memantau pergerakan awan dan curah hujan secara real-time," ujar Ary Pulung.
BACA JUGA:Dijanjikan Kerja Pemandu Lagu, 12 Wanita Dikurung di Rumah Kosong di Surabaya
Peran masyarakat diperlukan
Untuk mengantisipasi risiko terjadinya banjir di Surabaya, ia mengajak masyarakat dapat berpartisipasi dengan menjaga kebersihan saluran air.
Caranya, dengan tidak membuang sampah sembarangan, serta membangun sumur resapan atau kolam retensi.
Masyarakat juga bisa mengikuti pelatihan penanggulangan banjir dan secara aktif terlibat dalam simulasi tanggap darurat.
BACA JUGA:Nostalgia Risma di Kediri, Ajak Masyarakat Bersatu Melalui Seni dan Budaya
"BMKG berperan aktif memberikan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini kepada BPBD Surabaya untuk langkah mitigasi dan respons cepat," kata dia.
Sosialisasi dan edukasi
Selain itu, pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media, termasuk seminar dan kunjungan ke sekolah-sekolah melalui program BMKG Goes to School.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko banjir, tanda-tanda awal, dan cara-cara untuk menghadapi banjir.
"Termasuk penggunaan aplikasi informasi cuaca dan peringatan dini," kata dia.
BACA JUGA:Valhalla Spectaclub Berubah Nama Kuburan Ivan Sugianto di Google Maps