SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kota Surabaya menghadapi ancaman banjir selama musim hujan November 2024.
Beberapa faktor, seperti curah hujan tinggi, perubahan tata guna lahan, sistem drainase yang kurang optimal, dan lokasinya di dataran rendah, membuat Kota Pahlawan rentan terhadap bencana ini.
Hal itu diungkapkan oleh Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Ary Pulung.
BACA JUGA:Mitigasi Gangguan Eksternal, PLN Pastikan Listrik Aman Saat Pilkada
"Selain itu, lokasinya di dataran rendah dekat laut meningkatkan risiko banjir rob, terutama saat pasang tinggi," kata Ary Pulung, Sabtu, 16 November 2024.
Perubahan iklim dan pola cuaca ekstrem
Faktor lain yang membuat Kota Surabaya rentan banjir adalah perubahan iklim global yang berpotensi meningkatkan curah hujan ekstrem.
"Pola cuaca yang lebih tidak menentu, juga dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir di Surabaya," kata dia.
Menurut dia, peningkatan suhu global juga dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut, yang berdampak pada wilayah pesisir Surabaya.
BACA JUGA:Ungkap Bahaya Mikroplastik, Program Makan Bergizi Gratis Diminta Tak Gunakan Kemasan Plastik
"Fenomena seperti La Nina, gangguan gelombang atmosfer seperti MJO, gelombang Rossby, dan gelombang Kelvin cenderung menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Surabaya," ujar dia.
Sistem drainase dan topografi Surabaya
Ary Pulung menjelaskan, Surabaya ini terletak di dataran rendah, sehingga air hujan sulit mengalir secara alami ke laut.
Sistem drainase di beberapa area juga tidak mampu menampung volume air yang besar saat hujan lebat.
"Masalah sedimentasi dan penyumbatan di saluran drainase turut memperburuk situasi, menyebabkan banjir lokal yang lebih sering," kata dia.