BACA JUGA:Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh
GLPS kemudian melakukan kegiatan pribadinya menemui orang tak jauh dari TKP mereka cekcok. Sekitar dua jam kemudian, GLPS dan kakaknya selesai bertemu dengan orang. Kemudian, mereka berangkat lagi.
Tak diuga, mobil GLPS dibuntuti Hilux hitam itu tadi. Kemudian, Hilux tersebut memotong laju Kijang sehingga mereka sama-sama berhenti lagi. Cekcok lagi. Saat itulah P memukul GLPS, kemudian membuang tembakan ke udara, pamer pistol, bahwa jangan macam-macam, lu. Akhirnya P pergi. Polisi masih memeriksanya.
Kejadian lain yang serupa terjadi di Jalan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu pagi, 13 November 2024. Pengemudi ojek online inisial HE, 49, saat melaju di jalan tersebut merasa dipepet bus Trans Jakarta yang melaju searah.
BACA JUGA:Detail Perampokan, Haris Bunuh Sopir Taksi
BACA JUGA:Anggota DPRD Depok Injak Leher Sopir di Teori Boneka Bobo
Kapolsek Jagakarsa Kompol Iwan Gunawan dalam keterangan pers, Sabtu, 16 November 2024, mengatakan:
”Pada Rabu, 13 November 2024, sekitar pukul 07.25 WIB, di Jalan Raya Lenteng Agung Barat, tepatnya sebelah Halte Stasiun Lenteng Agung, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, terjadi perusakan kaca depan bus Trans Jakarta rute D21 nomor polisi B 7597 TGC warna oranye.”
Jadi, awalnya HE merasa motornya dipepet Trans Jakarta saat melaju di jalan. Kemudian, terjadi cekcok antara HE dan sopir Trans Jakarta. Lantas, bus berangkat lagi. Tapi, HE merasa tidak puas dan bus tetap berangkat saja.
Selanjutnya, HE mengejar bus. Ia kemudian menyalip bus dan berhenti di tikungan menunggu bus tersebut. Ketika bus melintas di depannya, HE melemparkan batu ke kaca depan bus, kena, langsung pecah.
Sopir bus lapor ke Polsek Jagakarsa, menyatakan kerugian negara (bus Trans Jakarta milik Pemprov Jakarta) akibat pecahnya kaca depan sekitar Rp 13 juta. Kemudian, polisi mencari sopir ojol itu. Tidak sulit. Sebab, namanya terdaftar di aplikasi ojol.
HE diamankan polisi pada Jumat siang, 15 November 2024, di Pondok Rangon, Jakarta Timur. HE masih diperiksa polisi.
Kejadian kecil-kecil begitu sangat banyak. Terjadi sehari-hari di jalanan Jabodetabek yang lalu lintasnya selalu sangat macet. Bahkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Umumnya perilaku pengemudi kendaraan seperti P dan HE. Mengapa begitu? Apa yang bisa kita pelajari di negara maju?
Dikutip dari American Psychological Association, 16 Mei 2024, berjudul Road rage: What makes some people more prone to anger behind the wheel, diungkapkan bahwa di Amerika Serikat (AS) dulu sopir koboi juga banyak. Kata koboi dari sana. Sejak tahun 1960-an sampai 2000-an hal itu marak di sana.
Pada dekade 1990 sampai 2000 dilakukan riset oleh AAA Foundation for Traffic Safety (organisasi nonprofit yang didirikan di AS 1947). Dilakukan analisis terhadap 10.037 laporan polisi dan berita surat kabar tentang kecelakaan lalu lintas yang berujung pada kekerasan.
Hasilnya, ditemukan bahwa ”kemarahan di jalan” menyebabkan 218 kematian dan 12.610 cedera antara pada 1990 hingga 1996. AAA juga menemukan bahwa insiden kemarahan di jalan meningkat rata-rata 7 persen setiap tahun dalam periode tersebut di sana.