Di tengah maraknya tren kuliner modern, komunitas Jajan Gofood dari Gojek hadir dengan misi berbeda. Mereka berfokus untuk mengangkat kisah kuliner tradisional yang sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat. Salah satunya, mereka berkunjung ke warung tahu campur H. Abd Mahfud Asli Kalasan.
Meja panjang ditata berjajar. Para member komunitas Jajan GoFood duduk berhadap-hadapan di meja paling ujung. Mereka didampingi oleh Dhahana Adi (Ipung), pegiat sejarah Surabaya dan dua perwakilan dari Gojek: Head of Corporate Affairs GoTo wil Jatim-Bali-Nusra Armyn Gita, serta User Growth Associate Surabaya Dela B.
Siang itu, 16 November 2024, mereka berkunjung ke warung tahu campur H Abd Mahfud Asli Kalasan. Lokasinya di kawasan Jalan Kalasan, Pacar Keling, Surabaya. Tak lama, mangkuk-mangkuk tahu campur itu tersaji di hadapan mereka.
BACA JUGA:Komunitas Jajan GoFood dari Gojek Kunjungi Pabrik Tahu Tertua Surabaya
"Baru lihat makanan seperti ini. Aromanya enak," kata Almadea Cynthia Anka, member komunitas Jajan GoFood yang berasal dari Bali. "Baru pertama makan tahu campur? Saya sudah sering. Kalau tahu campur H. Abd Mahfud ini memang legend," kata Amar Firmansyah, kawannya.
Ipung menerangkan bahwa kuliner tahu campur asalnya dari soto. "Soto aslinya dari Tiongkok. Cau to. Kemudian divariasi oleh orang-orang Lamongan, sebagai daerah asal tahu campur," ungkapnya.
Para kreator tahu campur menggunakan singkong untuk karbohidratnya. Lalu, pakai mi. "Jadi, meski menciptakan kuliner baru, mereka tidak meninggalkan akarnya. Akar cau to Tiongkok," tambahnya. Kemudian sebagai cita rasa khas kawasan pesisir, mereka menggunakan petis.
Dhahana Adi (duduk, berkaus merah) menerangkan sejarah kuliner tahu campur pada para member komunitas Jajan GoFood dari Gojek.-Ariko Pinkan-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:Kisah inspiratif Driver GoCar dari GoJek Surabaya Bantu Penumpang Melahirkan di Tengah Kemacetan
Cipto Basuki, food vlogger yang juga member komunitas Jajan GoFood, merekam aktivitas menuangkan kuah ke dalam piring, serta proses memasukkan daging-daging tetelan. "Ini tahu campur Pak Abd Mahfud yang sangat populer di Surabaya. Masih bertema tahu. Jalan-jalan Jajan GoFood kali ini bertema tahu," ujarnya.
Ia ditemani oleh Devie Yerina, influencer yang juga member Jajan GoFood. "Ini membuktikan bahwa tahu bisa jadi olahan kuliner yang nikmat. Harga murah, kreativitas yang penting," ujarnya, sembari merekam kegiatan para member.
Adi Siswanto, pengelola sekaligus anak pertama dari H. Abd Mahfud, berbagi cerita tentang awal mula berdirinya warung itu. Awalnya, ayahnya merintis usaha itu pada tahun 1972. "Dulu bapak saya menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Dapat kikil dan tulang-tulang dari upah jagal. Sumsum tulang dipakai untuk menggoreng kerupuk dan tahu," ujarnya.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Kolaborasi dengan Gojek, Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Dari bahan-bahan tersebut, Mahfud bisa mengolahnya menjadi tahu campur. Awalnya, penjualannya dilakukan secara keliling. Hingga memutuskan untuk menetap di kawasan Kalasan sejak tahun 1992.
Satu hal yang membuat Tahu Campur Kalasan H. Abd Mahfud istimewa adalah rasanya yang sangat cocok di lidah. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali mencoba tahu campur. Tekstur dagingnya lembut. Tidak getal seperti tahu campur pada umumnya.
Kualitas rasanya pun tetap sama. Seperti puluhan tahun lalu. "Dari dulu, rasanya enggak pernah berubah. Sejak zaman bapak sampai zaman saya. Enggak ada tambahan macam-macam," ujarnya.