Upaya Pemerintah Indonesia Mengatasi TBC dengan Target Eliminasi 2030

Kamis 21-11-2024,06:00 WIB
Reporter : Fatra Aditya*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Angka kematian akibat tuberkulosis (TBC) masih menjadi perhatian global. Pada 2022, WHO mencatat adanya peningkatan dalam penanganan TBC, tapi jumlah kematian akibat TBC di dunia masih tinggi.

Diperkirakan mencapai 1,6 juta kasus. Di Indonesia, TBC juga menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus TBC tertinggi terjadi pada 2023 silam.

Yakni dengan 821.200 kasus. Sedangkan untuk 2024 ini, per 3 Juni, sudah ada 317.514 kasus. Oleh karena itu, kini pemerintah sedang menjalankan beberapa program guna mengatasi masalah ini.

Pemerintah menargetkan penyakit menular tuberkulosis ini dapat dieliminasi pada 2030 mendatang. Pemerintah sudah melakukan beberapa upaya dan melakukan inovasi guna mengeliminasi Tuberkulosis.

BACA JUGA: Deteksi Tuberkulosis Berbasis Teknologi AI

BACA JUGA: Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis, Tip Meningkatkan Imun Tubuh

Beberapa upaya dan inovasi yang dilakukan pemerintah antara lain melakukan skrining dan pemantauan terhadap penyakit ini. Pemerintah juga berinovasi dengan Swab Test Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan mengambil sampel di tenggorokan.

Selain itu, juga dijalankannya upaya deteksi TBC sedini mungkin. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kecerdasan alat serta menggunakan USG (Ultrasonografi) Kemudian terdapat juga program vaksinasi.

Vaksin M72SA01E sudah diuji secara klinis dan hasilnya adalah vaksin tersebut memenuhi kriteria vaksin menurut badan kesehatan dunia (WHO). Vaksin biasanya digunakan untuk orang yang belum terjangkit suatu penyakit.
Pemerintah menargetkan penyakit menular tuberkulosis ini dapat dieliminasi pada 2030 mendatang. --Freepik

BACA JUGA: Indonesia Masih Jadi Negara Penyumbang Angka Penderita TBC Terbesar Kedua di Dunia

Dalam hal ini uberkulosis. Maka, untuk orang-orang yang sudah terjangkit penyakit tersebut, pemerintah sudah menyiapkan program pengobatan.

Program dan target mengeliminasi tuberkulosis ini akan berjalan maksimal apabila tidak ada dukungan dari masyarakat. Masyarakat tentunya juga harus berperan aktif dalam mewujudkan target mengeliminasi penyakit tersebut pada 2030.

  1. Tidak memandang buruk dan tidak mendiskriminasi penderita tuberkulosis
  2. Menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup yang bersih dan sehat
  3. Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala tuberkulosis
  4. Untuk penderita tuberkulosis, disarankan untuk tetap menjalankan pengobatan hingga tuntas agar tidak menular ke orang lain. 

BACA JUGA: TBC Mempengaruhi Kesuburan? Ini Faktanya!

“Saya ingin memastikan bahwa TBC sebagai penyakit menular itu harus bisa diidentifikasi, diskrining, didiagnosa oleh jajaran fasilitas kesehatan kita,” ujar Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (*)

(*) Mahasiswa UIN Satu Tulungagung, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Kategori :