Ia bahkan mencetak rekor di event internasional League of Legend. Tepatnya pada saat final MSI. Di situ ia mendapatkan total 28 kill di satu pertandingan saat berhadapan dengan BLG.
Dengan permainan yang brilian, ia memilki potensi yang tinggi untuk menjadi salah satu pemain bintang masa depan.
Datangnya Ruler di Gen G membuat Peyz sekali lagi harus membuktikan bahwa ia masih pantas bermain di panggung terbesar LOL. Meski ia harus berganti peran dengan sang senior.
Lepas dari hasil yang kurang memuaskan di JDG, Ruler masih memilki skill individual yang bagus dan kapabilitas dalam bermain ADC. Itu menjadi salah satu pertimbangan Gen G dalam membangun superteam.
BACA JUGA:Team Liquid ID Bungkam AI Esports 2-0 di ESL Snapdragon S6, Amankan Kursi ke Tahap Challenge Season
Dengan kontrak 3 tahun, Ruler harus membuktikan performa dan kapabilitas nya untuk membantu Gen G mendapatkan gelar besar ke depan.(*)
*)Mahasiswa magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.