Dalami Soal Pengembangan Olahraga, Anggota Komisi X Belajar ke Persebaya Future Lab

Kamis 21-11-2024,18:28 WIB
Reporter : Agustinus Fransisco
Editor : Gunawan Sutanto


Ganesha Putra (tiga dari kiri) saat berdiskusi dengan anggota Komisi X DPR RI Lita Machfud Arifin.--

BACA JUGA:Persebaya Future Lab Mulai Berjalan, Berharap ada Ernando-Marselino Baru!

Lita setuju bahwa pengembangan olahraga tak sekadar berfokus pada prestasi. Ia sendiri tak menolak adanya program naturalisasi.

"Ketika membahas proses naturalisasi, kan saya selalu menekannya bahwa pengembangan olahraga lewat pembinaan usia muda juga harus dapat porsi yang sama, bahkan harus lebih besar. Nah, bicara soal pembinaan, Persebaya bisa menjadi contoh yang baik," kata anggota DPR asal Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) itu.

Menurut Lita, Persebaya sudah terbukti selama bertahun-tahun mampu melahirkan talenta muda yang bisa memberikan kontribusi besar di timnas sepak bola. Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho tentu salah satu contoh teraktualnya.

Di olahraga nasional, sebenarnya hal ini juga sudah dilakukan DBL Indonesia lewat basket. Dan dampaknya pada prestasi basket nasional juga telah kita rasakan.

Mendengar penjelasan Ganesha, Lita berjanji mengawal hal tersebut lewat Komisi X. "Apalagi teman-teman Komisi X juga sudah sepakat bakal menghadirkan DBL Indonesia dan Persebaya dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) untuk bersama membahas ini dengan stakeholder terkait," jelasnya.

BACA JUGA:Ditempatkan di Komisi X DPR RI, Lita Machfud Arifin Siap Kawal Guru Honorer

Selain ke Persebaya Future Lab, sehari sebelumnya Lita mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI Bidang Pendidikan (PPDB Zonasi, Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Ujian Nasional.

Dalam kunker itu mereka mengunjungi SMPN 19 Surabaya. Tim Kunker Spesifik Komisi X DPR RI juga bertemu dengan Pjs. Wali Kota Surabaya. Pertemuan itu membahas pengawasan sejumlah kebijakan pemerintah. Mulai dari penerimaan peserta didik baru jalur zonasi, implementasi Kurikulum Merdeka, dan pelaksanaan ujian nasional. 

"Kunjungan kerja ini merupakan kesempatan emas untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait berbagai inisiatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah," ujar Lita.

Lita mengatakan, kuota penerimaan siswa-siswi anak-anak berkebutuhan khusus dan guru-guru pengajar ABK juga menjadi salah satu pembahasan.

"Dari diskusi itu kami mendapatkan saran dan masukan yang konstruktif yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya," jelasnya.(*)

Kategori :