BACA JUGA:Serunya Gowes dari Mojokerto ke Lautan Pasir Bromo
BACA JUGA:Sukses Gowes Mengelilingi Pulau Bali dalam Sehari
Bagi sebagian peserta yang obesitas, mengayuh sepeda 20 kilometer sungguh perjuangan tersendiri. Mereka yang memilih sepeda elektrik biasanya mencoba menyiasati dengan memanfaatkan energi listrik yang ada.
Memiliki tubuh tambun memang tidak mudah mengayuh sepeda secara konstan dalam jarak panjang dan tempo yang lama.
Di kalangan dekan Universitas Airlangga, sebagian diketahui mengalami obesitas.
Mereka termasuk peserta yang penuh perjuangan hingga mampu menyelesaikan rute gowes 20 kilometer. Sebagian peserta yang tak kuat menyelesaikan rute 20 kilometer memilih hanya menyelesaikan separuh rute dan langsung kembali ke kampus C untuk beristirahat.
BACA JUGA:Tutup Tahun dengan Gowes Kudus-Bali
BACA JUGA:Iklan Mobil di Prancis Wajib Memuat Ajakan Gowes
BERKAH
Rektor Universitas Airlangga Prof Muhammad Nasih dalam sambutannya menyatakan, acara Unair Bike adalah kegiatan rutin tahunan yang selalu digelar untuk merayakan dies natalis.
Sembari bercanda, rektor menyatakan bahwa ia selalu istiqamah gowes selama tiga tahun terakhir. Yakni, istiqamah gowes setahun sekali dan hanya gowes ketika berlangsung peringatan acara dies natalis.
Menurut rektor, dalam acara Unair Bike 70SS, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memupuk kebersamaan dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SAW. Nikmat sehat dan nikmat hidup adalah berkah dari Allah yang harus selalu kita syukuri.
BACA JUGA:Gowes 150 Km untuk Merayakan Anniversary Kedelapan
BACA JUGA:Terapkan Sistem Bubble, 250 Peserta Gowes 220 Km
Tidak ada manfaatnya kita memiliki harta dan jabatan kalau kita didera penyakit. Hidup tetapi tidak sehat adalah penderitaan yang menyengsarakan. Untuk itu, dengan gowes dan berolahraga, tujuannya adalah kita sadar akan arti kesehatan.
Kesehatan adalah fondasi agar Universitas Airlangga dapat berkinerja dengan maksimal. Tidak mungkin kita mampu bekerja dan berkinerja secara maksimal bila tidak didukung dengan kesehatan yang optimal. (*)