Itu adalah proyek desain pertama Kristina untuk Manolo Blahnik, menunjukkan komitmen keluarga Blahnik dalam menghadirkan pengalaman unik bagi setiap pelanggan.
Sebagai CEO sejak 2013, Kristina memimpin merek itu dengan visi yang jelas. Dia tidak hanya ingin mempertahankan tradisi craftsmanship Manolo Blahnik, tetapi juga memperluas kolaborasi desain dan menciptakan pameran khusus di Shanghai untuk menceritakan perjalanan luar biasa merek itu selama 54 tahun terakhir.
Selain itu, Kristina juga ingin mendukung perkembangan desainer muda, memahami tantangan yang dihadapi dalam membangun merek baru di industri mode. Dia juga tertarik pada potensi platform media sosial dan perdagangan sosial di Tiongkok seperti Xiaohongshu dan WeChat.
BACA JUGA:5 Batik Khas Tulungagung, dari Batik Lurik Bhumi Ngrowo hingga Batik Gajah Mada
Koleksi eksklusif butik Manolo Blahnik yang dirancang khusus untuk pasar Tiongkok.-China Daily-chinadaily.com.cn
"Ketika saya pertama kali mempelajari konsep social commerce, saya merasa ini adalah hal yang brilian dan ingin belajar lebih banyak," ungkapnya.
Meskipun tantangan di pasar Tiongkok tidak kecil, Kristina memiliki kriteria unik untuk mengukur kesuksesan. "Bagi kami, yang terpenting adalah bercerita dan membangun komunitas," jelasnya.
Dengan pendekatan yang jujur dan otentik, Kristina yakin Manolo Blahnik dapat terus relevan dan dicintai oleh pelanggan di seluruh dunia.
BACA JUGA:Perusahaan Startup AI Transformasi Busana Tradisional Tiongkok ke Tingkat Baru
Dengan kehadiran butik di Shanghai, Manolo Blahnik tidak hanya memperluas jangkauannya. Tetapi juga menunjukkan bagaimana sebuah merek ikonis dapat terus berkembang dengan tetap menghormati tradisi dan budaya.
Melalui desainnya yang penuh seni dan cerita, Manolo Blahnik kembali membuktikan bahwa sepatu bukan sekadar alas kaki, melainkan karya seni yang menginspirasi.(*)