Manolo Blahnik, rumah mode legendaris yang dikenal dengan desain sepatu mewahnya, melakukan langkah strategis dengan membuka butik pertama di Shanghai. Langkah itu sekaligus menandai butik ke-20 secara global. Sebuah pencapaian besar bagi merek yang sudah eksis selama lebih dari lima dekade.
Pada 4 November, Manolo Blahnik secara resmi membuka butik pertamanya di daratan Tiongkok, tepatnya di Plaza 66, Shanghai. Kristina Blahnik, CEO Manolo Blahnik sekaligus keponakan dari sang pendiri, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian itu.
Dalam wawancara eksklusif yang dilansir China Daily, dia mengungkapkan bahwa peluncuran itu menjadi tonggak penting bagi perusahaan keluarga yang terus berkembang. "Memperluas bisnis keluarga kami ke Tiongkok adalah pencapaian besar. Negara ini telah menjadi inspirasi untuk banyak desain Manolo," ungkap Kristina.
Peluncuran butik itu bukan sekadar ekspansi bisnis. Melainkan langkah strategis untuk mengukuhkan merek Manolo Blahnik di pasar Tiongkok. Kristina juga menyoroti komunitas penggemar merek itu yang sudah ada jauh sebelum peluncuran resmi.
Pada acara makan malam di Beijing pada April silam, banyak tamu hadir mengenakan koleksi vintage Manolo Blahnik. Kristina pun menyadari besarnya komunitas tersebut di Tiongkok. "Hal ini membuktikan bahwa esensi desain kami yang timeless telah meresap di hati konsumen di sini," jelasnya.
Dalam sejarahnya, Manolo Blahnik memulai perjalanan kariernya pada 1970 setelah bertemu Diana Vreeland, pemimpin redaksi Vogue Amerika kala itu. Vreeland terkesan dengan sketsa desainnya.
Hingga kini, merek itu telah menciptakan berbagai desain ikonik yang dikenang selama lebih dari 50 tahun. Setiap desain dimulai dari sketsa yang dianggap sebagai karya seni, dengan sentuhan seni impresionistik melalui sapuan kuas yang halus dan pemilihan warna yang khas.
Dalam era produksi massal, Manolo Blahnik tetap mempertahankan seni pembuatan sepatu secara manual. Kristina menyebut pamannya lebih melihat dirinya sebagai seorang pembuat sepatu daripada desainer mode. "Dia hanya menyalurkan kreativitasnya dalam bentuk sepatu," ujar Kristina.
Kehadiran butik pertama di Shanghai juga sekaligus memperkenalkan koleksi eksklusif yang dirancang khusus untuk pasar Tiongkok. Dua model sepatu, Shanghai dan Shanghaisli, menjadi sorotan utama dalam peluncuran itu.
Desain interior butik Manolo Blahnik di Shanghai, cerminan penghormatan terhadap budaya lokal.-China Daily-chinadaily.com.cn
BACA JUGA:Kepedulian Marcha Sharapova Rusli, Ajak Siswa Berkebutuhan Khusus Kreatif dengan Membatik
Desainnya terinspirasi oleh seni taman tradisional Tiongkok, terutama konsep lanskap dari Taman Yu di Shanghai yang dibangun pada era Dinasti Ming. Detail bordir dan manik-manik yang rumit mencerminkan keindahan dan warisan budaya Tiongkok.
"Manolo selalu terinspirasi oleh referensi budaya dan seni Tiongkok. Baik melalui artefak maupun detailnya," kata Kristina. Inspirasi itu telah terlihat sejak koleksi musim dingin 1999 yang memperkenalkan model bertajuk China dan Noli, yang menampilkan keindahan bordir tradisional.
Desain interior butik di Shanghai juga mencerminkan penghormatan terhadap budaya lokal. Kristina, yang juga seorang arsitek terdaftar, merancang butik itu dengan sentuhan lokal. Seperti lantai minimalis dan furnitur berwarna cerah karya desainer asal Shanghai, Chen Darui.