BACA JUGA:Kanwil DJP Jatim II Gelar Tax Gathering 2024, Ajak Wajib Pajak Manfaatkan Coretax
“Surplus APBN di Jawa Timur hingga Oktober 2024 mencapai Rp100,5 triliun. Hal ini mencerminkan optimalisasi pengelolaan pendapatan dan belanja,” ungkap Sigit Danang Joyo.
Dukungan APBN melalui TKD memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan daerah. Hingga 31 Oktober 2024, realisasi TKD mencapai Rp 70,79 triliun atau 87,40% dari pagu, tumbuh 8,62% dibandingkan tahun lalu.
Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
- DAU: Rp 37,29 triliun, naik 9,85% (YoY), difokuskan untuk sektor pendidikan, dengan penerima terbesar Kabupaten Malang, Jember, dan Banyuwangi.
- DAK Fisik: Rp 2,5 triliun, mayoritas digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan dan air minum.
- Dana Desa: Rp8,06 triliun, meningkat 13,20% (YoY), diprioritaskan untuk pembangunan sarana desa di Kabupaten Malang, Lamongan, dan Bojonegoro.
Kanwil DJKN Jawa Timur juga mencatat pencapaian signifikan dalam pengelolaan aset negara, dengan realisasi pokok lelang mencapai Rp 4,13 triliun atau 96,55% dari target.
BACA JUGA:Aksi Peduli HORI ke-78: DJP Jatim II Hibahkan Peralatan Sekolah untuk SDN Karangpatihan Ponorogo
Realisasi PNBP dari lelang, pengelolaan aset, dan piutang negara melampaui target tahunan.
“APBN terus menjadi motor penggerak pembangunan di Jawa Timur, tidak hanya melalui belanja pemerintah, tetapi juga melalui pengelolaan aset dan dukungan langsung ke daerah,” jelas Didyk Choirul.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, surplus APBN yang tinggi, dan optimalisasi belanja untuk masyarakat, Jawa Timur berhasil menunjukkan kinerja yang kuat sebagai salah satu pilar utama perekonomian nasional. (*)