Kisah Inspiratif Eloise, Melawan Self-Harm dengan Dukungan Alat Terapi

Rabu 27-11-2024,17:55 WIB
Reporter : Fatra Aditya*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

“Anda perlu menemukan jenis yang tepat dan hasilnya akan menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Dia sadar bahwa proses penyembuhan memerlukan waktu. Namun, dia merasa lebih kuat dalam menghadapinya setiap hari.

Eloise berpendapat bahwa jika seseorang sedang berada dalam kondisi self-harm, maka itu tidak bisa dicegah.

Kini, dia mengajak generasi muda berusia 11 hingga 18 tahun yang melakukan self-harm untuk bergabung ke dalam proyek Divert. 

BACA JUGA: 5 Penyebab Gangguan Mental dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA: 5 Manfaat Olahraga Pagi untuk Kesehatan Mental dan 5 Tip permulaannya

Proyek Divert merupakan sebuah studi yang didanai oleh National Institute for Health Research.

Penelitian tersebut menyelidiki bagaimana perangkat bantu dapat membantu para kaum muda yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri. 

Penelitian tersebut fokus pada bagaimana alat bantu sensorik dan teknik pengelolaan emosi dapat mengurangi keinginan untuk melukai diri sendiri.

Sementara itu, obat-obatan digunakan oleh anak-anak muda dengan gangguan mental parah yang sedang menjalani pengobatan rawat inap.

Clare Fenton, konsultan psikiater anak dan remaja mengatakan bahwa alat bantu tersebut bukanlah replika dari terapi. Namun, merupakan salah satu sesi terapi. 

“Ini bukan replikasi terapi. Alat bantu ditujukan untuk saat-saat di antara sesi terapi ketika orang-orang sedang berjuang,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Kenali Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA: Menulis sebagai Terapi: Kekuatan Journaling untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Mahasiswa

Clare berharap perlengkapan atau alat bantu tersebut dapat digunakan untuk menghentikan keinginan menyakiti diri sendiri pada anak-anak kecil.

Ia juga menyebut bahwa perangkat atau alat bantu tersebut dapat menjadi langkah intervensi dini.

Kategori :