BACA JUGA: Palestina Dapat Kursi di Sidang Majelis Umum PBB, Israel Meradang
Serta pembangunan pemukiman ilegal yang terus meluas di wilayah Tepi Barat. Selain itu, Gaza, yang dikuasai oleh kelompok Hamas, juga menghadapi kondisi yang sangat sulit akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir.
Yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Pada sisi lain, meskipun ada dorongan kuat dari berbagai negara untuk mencapainya, perpecahan internal antara faksi-faksi Palestina, seperti Fatah dan Hamas, juga memperburuk situasi.
Kedua faksi ini memiliki pandangan dan pendekatan yang berbeda dalam menghadapi Israel, yang membuat upaya perdamaian Palestina menjadi semakin kompleks. PBB, melalui berbagai resolusinya, tetap mendukung hak rakyat Palestina.
BACA JUGA: Menlu RI Retno Marsudi Pamit ke DPR, Titip Konsistensi Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
Untuk menentukan nasib sendiri dan mengakhiri pendudukan Israel. Meskipun begitu, proses ini sering kali terhambat oleh kebijakan negara-negara besar, terutama Amerika Serikat, yang secara konsisten mendukung kebijakan Israel.
Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya konflik ini, yang tidak hanya melibatkan dua negara, tetapi juga permainan politik internasional. Namun demikian, peringatan Hari Solidaritas Internasional bagi Rakyat Palestina memberikan harapan.
Bahwa dunia tidak akan melupakan penderitaan rakyat Palestina dan terus mendukung mereka dalam mencapai kebebasan dan kemerdekaan yang telah lama diimpikan.
BACA JUGA: Paus Fransiskus ke Indonesia, Persis Berharap Muncul Dukungan untuk Kemerdekaan Palestina
Di masa depan, penting bagi masyarakat internasional untuk terus mendesak penyelesaian damai yang adil, yang menghormati hak-hak rakyat Palestina dan memastikan perdamaian yang abadi di kawasan tersebut.
Hari Solidaritas Internasional bagi Rakyat Palestina yang diperingati setiap 29 November adalah momen penting untuk menunjukkan dukungan global terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Peringatan ini mengingatkan dunia akan penderitaan yang terus dialami oleh rakyat Palestina akibat pendudukan dan ketidakadilan, serta mendorong dunia untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka di forum internasional.
BACA JUGA: Lonjakan Popularitas Kamala Harris di Konvensi Demokrat Diwarnai Demonstrasi Pro Palestina
Meskipun tantangan besar masih dihadapi, solidaritas internasional tetap menjadi kekuatan penting dalam mencapai solusi damai yang adil dan berkelanjutan bagi Palestina. (*)
*) Mahasiswa Prodi Sastra Inggris FIB Universitas Airlangga